Contact : WA 089653002233 | Instagram : @rhyfhad


KLIK PLAY MUSIK

Kamis, 06 September 2012

KITA BERTEMAN


Kamu berbeda dari sebelumnya, yang kulihat kamu tidak peduli dengan candaanku .
Saya belum memahami arti senyumanmu, setiap saya bertanya ataupun mengejekmu hanya senyuman yang dapat kau berikan.

Apakah kamu hanya berani jika berada di dunia maya? Yang ku tahu kamu bagaikan seorang sahabat yang lucu yang bisa menghiburku tapi itu kebanyakan hanya di dunia maya saja .

Memang saya adalah seorang wanita yang sedikit ceroboh dan menyukai hal yang lucu termasuk kamu yang belum lama ini menjadi teman yang saya kenal melalui salah satu teman saya .

Kamu sedikit berbeda dari pria yang selama ini saya kenal, kamu bisa membuat saya tersenyum dan bisa membuat saya membayangkan apa saja yang kamu ceritakan bahkan kamu bisa mengakrabkan diri dan menyesuaikan diri denganku walau kita hanya kenal dalam waktu yang tidak lama .

Saat itu kamu sering mengirimkan pesan singkat, sebuah pesan bertuliskan kata yang membuatku tersenyum malu, bukan gombalan darimu tapi ejekan darimu yang bisa membuat rasa marahku menjadi senyum malu yang entah ejekan itu bisa saya terima dengan senyuman .

Saya tahu jika kamu mempunyai seorang kekasih, saya pun tidak menginginkan untuk menjadi kekasihmu sekalipun kamu ingin melamarku tetap saya akan menolak, bukan karena kamu tidak pantas untukku tapi yang tidak pantas untukmu adalah saya .
Ketika saya bertemu denganmu kamu kebanyakan diam dan hanya tersenyum, apakah itu karena saya mengganggu hubunganmu dengan kekasihmu? Apakah itu pertanda saya harus menjauh darimu? Ataukah pernah saya memberimu kata atau ejekan yang melukai persaanmu?

Sampai akhiirnya saya memutuskan untuk tidak lagi merespon segala sesuatu darimu, karena bagiku kamu berubah karena saya hadir dan memasuki kehidupanmu, maafkan saya tapi tetap kita adalah teman dan selalu akan terucap kita berteman .
Pernah kamu ingin bercerita tentang keresahan hattimu yang membuatmu galau dan sedih, saya berpikir mungkin saja kamu mencoba akrab denganku hanya untuk menyampaikan hal itu tapi disaat hubungan kita tidak seperti dulu lagi maka sebuah kerisauan itu hanya menjadi rahasia yang sedikit membuatku penasaran. Tetaplah semangat dan jangan pernah bersedih, saya tidak menyukai seorang pria yang bersedih, tetaplah ceria Karena kita adalah teman dan selalu akan terucap kita berteman ..

********************************************************************************************************

Awalnya saya hanya sekedar mengenalmu tanpa ada perkenalan sebelumnya, kamu selalu berada di hadapanku dan kita saling mengetahui satu sama lain, setiap bertemu ataupun bertatapan kamu selalu senyum kepadaku dan saya juga senyum kepadamu.

Sampai akhirnya saya merasa ingin mengenalmu dan akhirnya saya mendapat nomor handphone kamu dari seorang teman saya dan juga adalah teman kamu, sering saya ingin bercanda denganmu tapi saya sedikit merasa malu karena saya bukan siapa-siapa dimatamu, sampai akhirnya saya mulai mencoba menghubungimu dengan seolah-olah sudah sangat lama mengenalmu dan kamu pun merespon bagaikan sudah mengenalku begitu lama, sejak saat itu kita saling mengejek layaknya seorang teman.

Bisa dikatakan kamu itu seorang wanita dengan senyuman yang manis dan kamu juga bisa dikategorikan sebagai wanita yang cukup unik, wanita yang bagiku cantik dengan tawa yang cukup keras juga sedikit ceroboh dan gegabah dan juga berbicara ceplas ceplos serta tidak pemalu bukan berarti tidak punya malu.

Kamu tahu jika saya ini sudah mempunyai kekasih dan begitupula dengan saya yang beranggapan jika kamu telah memiliki seorang kekasih, sampai akhirnya saya mulai merasakan hal yang berbeda diantara kita, bukan karena benci ataupun cemburu tapi saya merasakan jika kita semakin dekat dengan wangi cinta dan itu pun membuatku takut mengulang kesalahan masa lalu yang pernah terjadi padaku.

Saya takut jika semuanya hancur ketika wangi itu menghancurkan atau mengganti wangi yang telah tercipta sebelumnya, akhir-akhir ini kamu juga tidak pernah lagi merespon semua candaan yang saya kirimkan kepadamu.

Disaat kita bertemu semakin saya merasa jika saya ingin kamu tetap berada didekatku meskipun itu tanpa ada kata, ketahuilah jika kita tetap akan menjadi seorang teman dan akan selalu akan terucap kata kita berteman.

Dari tatapan matamu serta senyummu itu saya bisa sedikit menebak jika kamu penuh pertanyaan tentang saya yang sedikit berubah kepadamu, sebenarnya saya tidak pernah berubah mungkin karena saya hanya ingin melepaskan wangi itu dan menunggu wangi sahabat itu tumbuh kembali.

Memang benar jika kamu merasa aneh jika saya hanya bisa diam dan tersenyum kepadamu saat ini karena bagi saya lebih baik diam dan tersenyum dengan rasa sayang daripada saya harus tersakiti oleh sebuah harapan yang kenyataannya tidak menentu, tenanglah dan janganlah merasa bersalah karena kita akan selalu menjadi teman dan akan selalu terucap kata kita berteman..

Rabu, 05 September 2012

KAU HADIR DISAAT PERLAHAN SENYUM ITU TERLUPAKAN




Menatapmu membuat saya merasakan seperti telah mengenalmu, meskipun itu hanya menatapmu disebuah foto yang terpampang disebuah leptop, menatapmu tersenyum di foto itu membuat saya juga ikut tersenyum seakan benar jika senyumanmu itu untuk saya.

Saya pun malu untuk bertanya kepada orang yang telah mengenalmu, saya malu bertanya tentang dirimu, tentang apa warna kesukaanmu, tentang indahnya warna hidupmu dan tentang apa yang harus saya butuhkan untuk mengenalmu pun sangat membuat saya malu untuk menanyakannya.

Pernah suatu hari saya memikirkan tentang dirimu, ingin rasanya menatapmu tersenyum tepat di hadapanku, tapi rasanya itu tidak akan mungkin untuk saya yang hanya mengenalmu dan mengabadikanmu dalam tulisan ini. Saya hanya merasakanmu hadir di dalam pikiranku saja.

Disaat hal tak mungkin itu telah terpahami olehku maka saya pun perlahan tersenyum untuk perlahan melupakan tatapan dan senyuman itu. Tapi tahukah kamu disaat perlahan senyum itu terlupakan, kamu hadir tepat di hadapanku, berbicara denganku dan tersenyum kepadaku. Apakah kamu tahu jika jauh sebelum kamu tersenyum saya pun telah tersenyum manis tepat di hati ini.

Sulit menjelaskan kepadamu bagaimana rasanya hatiku disaat menatapmu dengan sedikit senyum dan kamu pun juga menatapku dengan senyum tatapan kosong yang sedikit malu dengan pertanyaan candaanku kepadamu.

Terasa aneh ketika melihat tingkahmu yang ceria dan sedikit mengabaikan serta terasa aneh ketika sesekali kamu juga menatapku dan juga beberapa tingkahmu membuatku merasa jika kamu pun suatu saat juga dapat merasakan apa yang dahulu telah ku rasakan.

Sabtu, 18 Agustus 2012

SAHABAT CINTA



Ku lalui semua selama ini dan tak terasa mudah sendiri untuk menjalani semua ini. Kami telah saling mengenal sudah cukup lama dan kami juga saling memahami satu sama lain, bukan.. kami bukan sepasang kekasih, kami hanya sepasang sahabat yang lebih dari seorang  teman.. kami yang selalu melawan hari dengan tawa dan kami yang merasa jika kami ini adalah yang terkuat di dunia ini, bagaikan film humor yang kocak kami selalu saing menertawai dan juga menertawai orang-orang seakan kamilah yang paling sempurna .

              Hujan di sore itu seketika menjadi terasa hangat disaat dia duduk berada disampingku dengan menyandarkan kepalanya tepat di bahuku sambil menceritakan masa depannya, sambil menatap rambutnya yang terurai panjang saya pun hanya tersenyum .

            Pernah suatu hari dia bercerita kepadaku tentang sang pujaan hatinya, saya menyimak beberapa perkataannya yang mengatakan jika dia telah menemukan orang yang selama ini menjadi kriteria dan karakter yang sesuai dengan dirinya, saya hanya dapat tersenyum dan turut merasa senang melihat seorang sahabatku merasa senang, tapi tunguu.. ada apa ini??, senyumku ini beda dari biasanya, saya merasa jika ini senyum perpisahan. Mungkin saya hanya merasa sedikit khawatir atau mungkin saya hanya takut merasa kesepian tanpa sahabatku yang tak akan lagi bisa sesering mungkin meluangkan waktunya untukku lagi .

            Ini aneh.. yah.. sungguh aneh.. rasa malu kepadanya tiba-tiba saja ku rasakan, beda dari sebelumnya kali ini untuk bertemu dengannya saya sedikit malu, tapi rasa malu itu terlupakan ketika dia datang kepadaku dengan wajah sedikit murung yang sangat beda dari wajahnya yang sangat ceria, saat itu saya khawatir dan bertanya kepadanya, tiap pertanyaanku hanya di jawab dengan menunduk sambil menutup bibirnya, “ayo ceritakan apa yang kau rasakan” waktu itu saya hanya ingin membuatnya tenang disaat hatinya tidak senang, “Saya takut kehilangannya, saya tahu jika dia akan cemburu ketika saya dengan yang lain dan dia juga tak akan pernah menyukai orang seperti saya..” itu perkataan sahabatku sambil sedih menatapku .

            Disaat ku coba untuk membuatnya tenang dia pun sudah tampak tersenyum, “kapan saya dapat bertemu dengan pujaan hatimu itu??” saya bertanya sambil memegang rambutnya. “Akan ada waktu yang tepat, saat ini cukup mendengarnya saja” itu jawabnya kepadaku. Perasaan hatinya yang telah tenang membuatnya bersemangat lagi dan dia pun berlari meninggalkanku sambil teriak “terimakasih yahh..” .

            Mungkinkah yang ku rasa ini bukan sekedar khawatir?, tiap dia bercerita tentang pujaan hatinya serasa saya iri, kenapa saya yang telah lama mengenalnya tidak pernah sebaik orang yang dia ceritakan?, mengapa mereka tak pernah tahu jika orang yang selalu ada dan yang selalu menemaninya itu adalah saya??, Apakah saya ini khawatir? Tidak.. Yang kurasa sekarang bukan juga takut kesepian tapi saya merasakan cemburu dan saya tidak pernah berani untuk mengakui perasaanku bahkan mengakui pada diriku sendiri saja sangat sulit .

            Mungkin dengan cara menghindarinya saya dapat menghilangkan rasa cemburuku.. di malam itu disaat kami berjalan dibawah indahnya langit malam saya berbohong kepadanya dengan berkata jika saya pun telah bertemu dengan pujaan hatiku bahkan saya membohonginya jika orang yang menjadi pujan hatiku akan bertemu dengannya. Saat itu ekspresi wajahnya biasa-biasa saja tanpa ada sedikit rasa sedih dan cemburu. Apakah dia tidak pernah merasakan seperti apa yang ku rasakan??. Apakah hanya saya saja yang merasakan ini kepadanya??.

            Perasaanku resah menjerit bimbang ketika sudah terlanjur mengatakan kebohongan ini kepadanya, saya berharap jika dia mengatakan jika orang yang selama ini dalam ceritanya adalah saya dan saya berharap dia akan merasakan cemburu serta mengatakan apa yang dirasakannya, tapi ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan itulah sebuah masalah terberat dalam hidup ini.

            Akhir-akhir ini jika kami bertemu ataupun bersama semua semakin terasa berbeda, hanya senyum dan malu seperti orang yang hanya kenal sebatas kenalan biasa dan bukan lagi seperti film humor tapi bagiku sekarang bagaikan film horror, semua kebohonganku, kebodohanku, ketidakberanianku serta dirinya terus menghantuiku, Apakah kita bias seperti duu lagi??. Apakah dia tidak ingin menggangguku karena kebohonganku tentang pujaan hatiku itu??. Seandainya dia tahu jika pujaan hatiku itu adalah dia dan seandainya dia merasakan apa yang ku rasakan??.

            Beberapa hari ini dia menjauh dan tidak pernah lagi bertemu denganku, mungkin saja dia telah bersama seseorang yang bisa membuatnya senang, ingin rasanya mngetahui kabar sahabatku itu maka saya pun menelponnya. Saat menelponnya dia tetap seperti biasanya dan mempunyai kabar gembira untuk dia ceritakan, kabar gembira untuknya yaitu dia lulus di sebuah universitas terkenal yang jauh disana dan dia pun akan segera menuju kesana, baginya itu adalah kabar gembira tapi bagiku itu adalah kabar buruk, sesekali saya bertanya tentang pujaan hatinya itu tapi dia hanya terdiam dan mengalihkan pebicaraan, yang buruknya lagi ketika dia mengatakan sebagai perpisahan kepada sahabatnya saya harus mengantar dan melihatnya pergi, katanya cukup lama untuk bisa bertemu lagi dengan orang seperti sahabatnya yaitu saya.

            Tiba saatnya ketika dimana saya bertemu dengannya di sebuah bandara dan mungkin ini pertemuan terakhir kami untuk waktu yang sangat lama, sedih.. memang sedih yang ku rasakan ketika melihat sahabatku akan pergi, di tempat itu saya memegang tangannya dan merangkulnya, hehh?? Aneh ketika menatapnya tersenyum malu seakan dia tidak ingin melepaskan diri dariku, saya terharu dan menatapnya saat itu juga dia menatapku perasanku berkata mungkinkah dia akan menngatakan perasaannya padaku?? Ini rasanya seperti film drama korea.. tapi tetap saja dia tidak mengatakan apapun.. sudahlah jika memang hanya saya yang merasakan hal itu, biar ku simpan dan ku abadikan dihati saja.

            Dia meneteskan air mata.. bibirnya yang senyum kepadaku seolah betul-betul menandakan perpisahan, saya pun melangkah mendekat ingin memeluknya tapi dia menahan dan berkata “cukup disitu saja, semua jawaban yang kamu cari ada di catatan ini” sambil mengulurkan tangannya dia memberikan sebuah buku berwarna hitam dengan kertas berwarna ungu di dalamnya. Buku itu.. itu adalah sebuah catatan harian miliknya, semua yang dia rasakan di tuliskan kedalam sebuah catatan harian??. Tanpa terasa air mataku mengalir karena haru kepada sahabatku itu. Selamat jalan kawan esok dan selamanya kita akan tetap bisa bersama meskipun itu jarak memisahkan dan meskipun dalam waktu yang cukup lama.

            Kini sahabatku telah meninggalkanku dan hari-hari akan ku jalani dengan begitu sulit dan hari ini saya membuka dan membaca buku catatan yang di berikannya padaku, saya membacanya dengan senyum bahagia dengan perasaan terharu yang sulit dibahasakan ataupun di tuliskan. 

Beberapa Catatan Sahabatku :

Rabu,

Hari-hariku selalu indah ketika kamu selalu bisa membuatku tersenyum dengan tingkahmu yang lucu, hahahaa… beruntungnya bisa mengenalmu.. apakah kamu tau jika kamu terdiam kamu itu lucu dan sedikit manis, hehehe.. apakah kamu tahu jika sesekali saya menatapmu dan saya tersenyum senang melihat wajahmu.. apakah bisa wajahmu itu ku sentuh atau sedikit cubitan saja??. Hahaha…

Jumat,

Hari ini saya berdoa agar kita dapat bersahabat lebih lama dan hari ini juga saya merasakan sedikit keanehan, selalu saja bibirku tersenyum ketika mengingat kamu, saya merasa jika saya telah menemukan pujaan hatiku.. itu memang kamu, Sahabatku Cintaku.

Sabtu,

Selalu ku mencoba menjeaskan kepadamu bahwa orang yang ada di dalam ceritaku aalah kamu, tapi entah mengapa tak juga kau bisa menangkap maksud ceritaku??. Ingatkah kamu jika saya pernah berkata “Saya takut kehilangannya, saya tahu jika dia akan cemburu ketika saya dengan yang lain dan dia juga tak akan pernah menyukai orang seperti saya”. Tahukah kamu jika yang ku maksud itu adalah dirimu wahai sahabatku.

Senin,

Seringkali kamu bertanya ingin bertemu dengan pujaan hatiku, tak usah bertemu dengannya karena dia itu adalah kamu.. Hari ini juga saya merasa sedikit resah dan takut kehilanganmu ketika kamu juga berkata jika kamu mempunyai pujaan hati. Harus kamu tahu jika saya sangat merasa sedih..

Kamis,

Andai engkau tahu bila menjadi diriku pasti kau ingin mengatakan perasaan yang tersimpan ini, jujur aku menginginkanmu jadi milikku tapi takkan ku paksakan karena ku yakin kamu adalah belahan hatiku.. ingin juga ku jujur padamu tentang kepergianku ini.. berat rasanya harus memilih cinta dan cita-cita. Maaf saya harus pergi, bukan karena saya benci atau tidak ingin bersamamu tapi saya merasa jika tidak di butuhkan lagi berada di dekatmu. Maaafkan diriku ini yang telah menyimpan rasa kepadamu sahabatku .

Sabtu,

Jika suatu saat kamu juga telah merasakan hatimu dan merasakan apa yang ku rasakan maka kita telah merasakan hal yang sama di waktu yang berbeda, selamat tinggal sahabatku cintaku.. percayalah jika saya adalah kamu akan ku susul sahabatku dan kan ku katakan yang ku rasakan saat ini tapi jika tak bisa ku menyusulnya maka tetap akan menunggunya dan setia takkan mencari yang lain. Terimakasih telah membuatku merasa ada di pikiranmu sahabatku cintaku .

CERITA KARANGAN FIKSI INI JIKA ADA KEMIRIPAN ATAU KESAMAAN KISAH MOHON DI MAAFKAN .
CERITA INI HANYA TERCIPTA DARI KHAYALAN PENULIS JUGA BUKAN KISAH PRIBADI SI PENULIS DAN JUGA BUKAN KISAH PRIBADI DARI SESEORANG ..



Kamis, 16 Agustus 2012

WANITA YANG MENCINTAIMU


Saya tau kau berpikir bahwa saya harusnya tidak mencintaimu, saat itu saya mengerti dengan perasaanku yang merasa senang ketika mengenalmu dan saya pun merasa tenang ketika berada di dekatmu. Entah apa nama dari yang ku rasa ini, sangat sulit untuk mengartikannya, saya merasakan jika ini bukan cinta, ini pun juga bukan perasaan berbunga-bunga hanya saja saya merasa jika kamu adalah orang yang mengenalku di kehidupan sebelumnya, mungkin saja di kehidupan sebelumnya kita adalah saudara, atau mungkin saja di kehidupan sebelumnya kamu adalah pasanganku, tapi ahh.. itu semua hanyalah khayalanku saja.

Di kehidupan saat ini saya terlahir sebagai Wanita dan kamu terlahir sebagai Pria. Ketika berbicara denganmu sangat beda rasanya ketika saya berbicara dengan Pria yang biasanya, bahkan kamu bisa lebih dari Pria yang bertahun-tahun lebih dulu mengenalku dan itulah hebatnya dirimu .

Saya sudah tau jika kamu sudah mempunyai pasangan, bahkan sebelum kamu menjelaskannya, saya pun mengerti dan tak akan menyusahkanmu dan juga tidak akan mencintaimu hanya saja saya merasa nyaman ketika mendengar candaanmu dan melihat tingkahmu.

Ketika saya merasa jika perasaan saya mulai lebih dari biasanya maka saya akan perlahan menghindar, saya menjauh bukan karena benci, bukan karena tidak membutuhkanmu tapi saya pergi untuk menjaga perasaan ini dan ketika saya pun mulai merasa hal yang beda dari dirimu, ketika candaanmu berubah menjadi perhatian yang lebih, ketika tawa mu berubah menjadi senyum yang berarti bagiku maka saat itu saya akan perlahan menjauh dan saya akan merasa sedih, itu bukan karena saya merasa ilfil ataupun merasa benci kepadamu, saya sedih karena harus mengenalmu lagi di kehidupan ini dan saya sedih ketika perasaan yang ku rasa juga kau rasakan, saya sangat sedih mengapa baru sekarang?, mengapa waktu itu saya tidak mengenalmu? dan mengapa baru sekarang kau hadir di hidupku? Dimana kau selama ini??.

Senin, 04 Juni 2012

PEMENDAM RASA



Hampir semua sesuatu yang kulakukan dengan keadaan sadar, Saya menyadari jika yang kulakukan ini tidaklah berpengaruh bagimu, tapi tetap saja saya akan seperti ini, tetap menyimpan rasa padamu dan tetap tersenyum disaat melihatmu juga tersenyum di kejauhan .

Pernah saya melihatmu dengan keadaan seperti lemah berdiam diri dan bersandar disebuah dinding tembok yang berada disamping pintu, ingin rasanya berada disampingmu dan berbicara denganmu agar semua rasa sedih ataupun sakit yang kamu rasa juga bisa ku rasakan .

Memang benar jika saya memendam perasaan ini kepadamu, kini kamu telah hadir di dalam kehidupanku tapi saya pun sadar jika hanya saya yang mengenalmu di dalam duniaku dan kamu dengan duniamu tanpa saya .

Tahukah kamu jika hampir setiap aktifitas ataupun bahkan jadwal harianmu juga saya mengetahuinya, bahkan seringkali saya dengan diam-diam mengambil gambarmu melalui kamera handphone yang hampir setiap saat berada di genggaman tanganku .

Saya pernah terkejut disaat saya memperhatikan wajahmu yang saat itu tersenyum ke arahku dan dengan tatapan kosong saya menatap seakan juga ikut tersenyum, ternyata senyuman itu memang untuk saya dan sejak saat itulah semua tentangmu semakin ingin ku ketahui .

Dihadapanmu saya seakan orang yang tidak peduli dan seakan hanya sekedar lewat saat bertemu denganmu, tapi sebenarnya yang saya inginkan bukan hanya menatapmu melainkan ingin berbicara dan mendengarkan semua ceritamu, saya siap menjadi orang yang selalu bisa mendengarkanmu .

Seandainya kamu mengetahui bahwa Wanita yang duduk ataupun selalu berada didekatmu meskipun kamu dalam keadaan sadar ataupun tidak sadar, itu adalah saya, sesekali memang kamu berbalik arah ke arahku tapi saya pun hanya seakan-akan tidak melihatmu, entah kamu melihatku ataupun hanya melihat ke arahku saja, sebenarnya jantungku terasa lebih cepat dari sebelumnya ketika tatapan itu ke arahku dan saya pun berharap jika suatu saat akan ada pembicaraan diantara kita .

Inilah saya, seorang Wanita yang memendam perasaan kepada seorang Pria yang tidak pernah menyadari keberadaanku dan tidak pernah menyadari perasaanku .

#kisah ini hanya fiktif dan terlahir dari pemikiran penulis .

Kamis, 31 Mei 2012

PAKU



 Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku dip agar belakang setiap kali dia marah .

Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah, lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar.

Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.

Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya member tahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar. “hmm.. kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi lihatlah lubang-lubang dip agar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya. “Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan, kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini.. di hati orang lain, Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu.. tapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik ..

Sabtu, 19 Mei 2012

DUA PRIA DAN JENDELA RUMAH SAKIT




Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang di antaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskan duduk di tempat tidur selama satu jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunya yang ada di kamar itu.
Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas tempat tidurnya.

Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di kemiliteran dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan.
Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela di perbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah, pria kedua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana.

“Di luar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yang indah, itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang di penuhi berbagai macam bunga berwarnakan pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh diatas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah.”

Pria pertama itu menceritakan keadaan luar jendela dengan detil, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemandangan itu. Perasannya menjadi lebih tenang dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.

Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk dekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas. Meski pria yang kedua tidak dapat mendengar suara parade itu, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata-kata yang indah.
Begitulah seterusnya, dari hari kehari dan satu minggu pun berlalu.

Suatu pagi, perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. Ia mendapat ternyata pria yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat lainnya untuk memindahkan ke ruang jenazah. Kemudian pria yang kedua ini meminta pada perawat agar memindahkannya ke tempat tidur di dekat jendela itu. Perawat pun menuruti kemauannya dengan senang hati mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.

Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu. Betapa senangnya, akhirnya ia bis melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan iamenjengukkan kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya????. Ternyata jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG..!!!!!.
Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandanganyang luar biasa indah di balik jendela itu. Perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi seorang yang buta bahkan tidak bisa melihat tembok sekalipun.
“Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup” kata perawat itu.

RENUNGAN :

Kita percaya, setiap kata selalu bermakna bagi setiap orang yang mendengarnya. Setiap kata adalah layaknya pemicu yang mampu menelisik sisi terdalam hati manusia dan membuat kita melakukan sesuatu. Kata-kata akan selalu memacu dan memicu kita untuk menggerakkan setiap anggota tubuh kita dalam berpikir dan bertindak.

Kita percaya, dalam kata-kata tersimpan kekuatan yang sangat kuat. Dan kita telah sama-sama melihatnya dalam cerita tadi. Kekuatan kata-kata akan selalu hadir pada kita yang percaya.

Kita percaya, kata-kata yang santun, sopan, penuh dengan motivasi, bernilai dukungan, memberikan kontribusi positif dalam setiap langkah manusia. Ujaran-ujaran bersemangat, tutur kata yang membangun selalu menghadirkansisi terbaik dalam hidup kita. Ada hal-hal yang mempesona saat kita mampu memberi kebahagiaan kepada orang lain. Menyampaikan keburukan sebanding dengan setengah kemuraman, namun menyampaikan kebahagiaan akan melipatgandakan kebahagiaan itu sendiri.

Sabtu, 05 Mei 2012

UNGKAPAN KASIH SAYANG ORANGTUA DAN UNGKAPAN TERIMAKASIH SEORANG ANAK .


Hujan sore itu mengingatkannya kepada seorang anak lelaki yang pernah dilahirkannya sekitar 21 tahun yang lalu, seorang anak kecil yang dia besarkan dengan kasih sayang itu kini telah dewasa dan mengerti tentang pilihan hidupnya. termenung di sebuah ruangan dia menatap keluar tepat ke arah jalanan yang ada di depan rumahnya, seorang ibu yang tersenyum haru membayangkan anaknya yang dulu dalam pelukannya, dalam dekapannya melihat hujan bersama .

Sore itu juga handphone yang tiap harinya berada di dalam tas kantor tiba-tiba berbunyi, mungkin berharap telepon dari teman arisan tapi ternyata itu hanyalah pesan singkat (SMS) tapi terasa haru ketika dia melihat sebuah nama yang tak asing dan tak lain adalah anaknya yang baru beberapa saat yang lalu membuatnya tersenyum haru .

Pesan singkat yang sangat singkat. Hanya berkata “ada anaknya mama besok berulangtahun, ada hadiahnya??” dan juga dibalas dengan singkat, “ada bakso, bisa dikirim lewat ATM baksonya??” si anak membalas dengan imutnya berkata “hahaha.. tidak usah, gerobaknya saja”, tidak lama kemudian si anak mengirim pesan singkat lagi yang berkata “bukan salahnya siapa-siapa kalau kuliahku terhambat, bukan karena kurangnya uang kiriman, bukan karena kurang kasih sayang, bukan juga karena masalah yang timpa keluarga tapi memang karena kurang SKS dan kurang rajin masuk kampus”. Si anak Bermaksud bercanda tapi seorang ibu pasti mengetahui maksud sebenarnya dari sang anak, maka si ibu berkata “kamu dari perutku, jadi rasa sakit, sedih dan tangismu itu bisa ku rasa, pasti bohong lagi kalau sehat atau ceria, uang untuk ke dokter di pakai bayar apa lagi??, kalau uangnya habis bilang” dan akhirnya si ibu menelpon tapi si anak mengerti kesedihan ibunya jadi dengan kepura-puraannya si anak pura-pura amnesia dan tidak mengangkat telepon .

******

Anak dengan tangisan kecil itu kini sudah tumbuh dewasa .
Mungkin saya adalah orangtua yang hanya banyak menghabiskan waktu di kantor .
Semasa keclimu dahulu kami hanya menitipkanmu ke orangtua atau saudara kami ketika kami sedang mencari nafkah dan rejeki untukmu .
Ini salah saya sebagai ibu yang di masa kanak-kanakmu dahulu hanya mengurungmu di rumah .
Bagi saya apapun pintamu akan saya kabulkan sesuai kemampuan saya .


Tapi kamu hanya sesekali meminta dan hanya terdiam tersenyum saat menginginkan sesuatu .
Apapun yang kamu rasa, baik itu adalah sakitmu, tangismu ataupun bahagiamu akan terasa sampai kedalam hati ini, itu karena kamu adalah anak saya .


Hingga akhirnya kamu sudah dewasa tapi mengapa selalu saja kamu menolak untuk meminta .
Apapun yang kami berikan jarang kamu menolaknya ataupun langsung mengatakannya .
Begitu banyak masalah yang terjadi dengan keluarga kita tapi dengan senyum kamu selalu member kami suatu perkataan yang berguna dan kami pun terharu ketika anak kami telah bisa memberi semangat kepada kami .
Meskipun kamu kadang keras kepala, sedikit kurang mahir dalam hal pelajaran tapi kamu tetap anak yang selalu ada dalam pelukan dan dekapan kami orangtuamu .

******

Terkadang pikiranku tidak merasakan sesaui apa yang di rasakan oleh hatiku .
Meskipun terkadang saya memikirkan hal yang membuatku marah, jengkel ataupun emosi kepadamu tapi selalu saja hati ini merasa tenang ketika saya melihat dan mengingat semua senyum dan pelukan hangat itu .
Memang kita jarang bertemu, disaat saya bangun di pagi hari kalian sudah tidak berada di rumah, ketika sore hari kalian datang terkadang saya keluar rumah dan jika saya kembali kerumah kadang kalian sudah terlelap tidur .


Itu tidak membuatku kehilangan kasih sayang dari kalian .
Walau saya tidak merasa seperti anak yang lainnya, merasakan liburan bersama orangtua, merasakan berbelanja bersama tapi kebersamaan yang saya dapatkan bersama kalian tidak akan sama dengan apa yang dirasakan anak yang lainnya .
Meskipun hanya sedikit waktu bersama tapi kebahagiaan ini tidak bisa terungkapkan dengan kata maupun dalam bahasa .


Saya hanya dapat berterimakasih kepada kalian yang telah memanusiakan manusia seperti saya ini, rasa syukur ini tak henti-hentinya saya rasakan sampai saat ini masih dapat melihat dan mendengar suara dari kalian orangtuaku . 


Kamis, 19 April 2012

MENGAPA BARU SEKARANG..??



ini berbeda rasanya dengan waktu itu, kita memang sudah saling mengenal satu sama lain tapi akhir-akhir ini entah mengapa tiap ada Dia saya selalu ingin terdiam dan menatapnya saja?, ketika Dia menatapku saya merasa malu dan ini tidak pernah terjadi sebelumnya, saya tidak pernah memahami rasa ini sampai akhirnya Dia menghilang entah kemana dan tidak pernah ada kabar serta tak pernah bercerita sebelumnya bahwa Dia akan pergi .

Pertama kali saya melihatnya disebuah toko yang hanya menjual sepatu wanita, entah apa yang saya pikirkan saat itu tiba-tiba sambil berjalan saya berbalik ke arah toko sepatu itu yang tepat berada di arah jam 10, sambil mengedipkan kedua mata secara perlahan dan juga dengan bibir sedikit mirip dengan pose bersiul saya pun melihat seorang wanita berambut panjang serta mengenakan baju berwarna kuning dengan celana berwarna hitam yang kebetulan saat itu juga melihat ke arah saya, setelah berjalan melewati toko itu saya merasa jika saat terakhir sebelum tembok ujung toko itu Dia tersenyum padaku, sedikit penasaran saya pun mencoba berbalik arah dan ingin memastikan sekali lagi apakah memang betul senyum itu untuk saya, mungkin itu hanya perasaanku saja atau kebetulan saja wanita itu tersenyum, saat berbalik saya kaget tiba-tiba wanita itu tepat berhadapan dengan saya dan tidak salah lagi senyuman langsung yang berada dihadapan saya persis dengan senyum yang tadi hanya sekilas itu, dalam hati saya berkata, mengapa saat berbalik tadi saya tidak terburu-buru atau berlari secepat mungkin, agar saat itu saya menabraknya dan membuatnya jatuh, mungkin saja saya bisa membantunya berdiri dan berbicara lebih jauh padanya. Sambil menatapnya yang tersenyum dia mengatakan sesuatu tapi saya hanya tersenyum dan membiarkannya melewatiku, itulah pertama kali saya melihatnya .

Beberapa minggu setelah itu, saya melihatnya lagi dan saat itu saya melihatnya disebuah taman yang berada di kampus saya, dari kejauhan saya melihatnya duduk bersama teman-temannya tapi ternyata itu bukan temannya, mereka pergi meninggalkannya yaang duduk sendiri di taman, saya tersenyum membayangkan ini seperti kisah film india saja, saat saya mendekatinya tiba-tiba sekumpulan orang tadi pasti mendekat dan menjadi penari latar, itu hanya khayalanku saja.. saya yang saat itu memakai baju kemeja hitam dengan celana berwarna hitam lengkap dengan sepatu hitam dan kebetulan dia juga memakai pakaian yang sama dengan saya, rambutnya yang panjang di ikat dan sedikit poni untuk rambutnya dibagian depan, saat itulah saya berjalan dan duduk di dekatnya serta berbicara dengannya, saya pun mengenalnya dengan sangat baik dan kami pun menjadi seperti sudah saling mengenal di kehidupan sebelumnya .

Dia bagaikan salah satu pejuang yang hebat bagi saya, Dia memang sedikit lebih dulu terlahir di dunia ini dibanding saya tapi tetap saja Dia bisa menempatkan dirinya dimanapun dan kepada siapapun, sesekali bahkan sering saya bercerita tentang kehidupan saya, tentang keluarga saya bahkan tentang orang-orang yang saya suka. Jika saya menyukai seorang wanita maka saya akan bercerita padanya dan meminta pendapat serta pandangannya, tapi Dia sering saja mengejek seolah-olah tidak setuju dengan orang yang saya suka, bahkan saya pernah beranggapan jika saya ini hanya anak kecil dimatanya .

Sudah lama kami saling mengenal, hari-hari kami lalui dan kami pun tetap saja masih sering bertemu, saya pernah melukai perasaannya disaat saya menanyakan tentang Pria yang dia sukai, saat itu Dia hanya terdiam, matanya seakan sedih tapi Dia tersenyum sambil mengacak-acak rambut saya, saya mengerti jika Dia tidak ingin ditanyakan tentang ini maka saya pun meminta maaf, itulah saat saya membuatnya merasa sedih .

Beberapa hari saya tidak menemuinya dengan alasan ingin membuatnya tenang, waktu itu tanpa meminta pendapat dari Dia saya mempunyai seorang pacar yang saat ini dapat membuat saya senang dan saya pun juga merasa jika pacar saya ini bisa menjadi tempat berbagi cerita. Sudah berbulan-bulan saya tidak bertemu lagi dengan Dia, saya berpikir mungkin saja Dia juga suah menemukan orang yang bisa mendamaikan hatinya, saya sedikit merasa senang jika memang demikian tapi saya juga merasa sedikit sedih ketika tiap hari tidak bercerita padanya .

Sore itu saya dan pacar saya berjalan disebuah koridor kampus tiba-tiba di sebuah aula yang cukup luas itu saya melihatnya, selama ini saya memang jarang dan bahkan tidak pernah bertmu lagi dengannya karena Dia menjadi pelatih tari yang kebetulan sore itu dia melatih sekumpulan wanita, senang rasanya melihatnya dalam keadaan baik-baik saja .

Di hari berikutnya saya dengan sengaja ingin bertemu dengannya di aula tersebut dan kami pun bertemu serta bercerita sangat lama, sempat juga saya bertanya padanya jika ternyata Dia itu pintar menari dan tidak pernah menceritakannya pada saya, seperti biasanya saya pun bercerita tentang wanita yang ku suka dan saya pun bercerita tentang pacar saya, kali ini Dia tidak lagi mengejek bahkan kali ini Dia memberiku semangat karena katanya saya ini adalah Pria maka tidak mungkin jika bukan saya yang memulainya, saya juga berjanji padanya jika suatu saat kami akan bercerita bersama pacar saya, lagi-lagi Dia hanya tersenyum dan di tempelkan jempolnya tepat di dahiku sambil berkata okeh.. saat menatap matanya saya tidak bisa menjawab apa yang Dia rasakan, sungguh aneh .

Tiap ada kesempatan saya menyempatkan diri untuk menemuinya, tapi entah mengapa saat saya menatapnya dari kejauhan tiba-tiba saja saya tersenyum, waktu itu tiba-tiba Dia menyadari tatapan saya dan juga membalas senyuman saya, mengapa tatapan dan senyumannya itu terasa berbeda??. Juga pada waktu bercerita saya tidak dapat berbicara banyak, hanya hanya ingin terdiam dan menatapnya saja tetapi ketika Dia menyadari tatapan saya dan berbalik menatap maka entah mengapa saya pun merasa sangat malu, bagaikan tidak pernah mengenalnya saja .

Saya tidak ingin mengingkari janji saya kepadanya maka padaa sore itu di tempat Dia menari, saya dan pacar saya datang menemuinya dan kami pun bercerita, sore itu sangat aneh saya yang biasanya memulai pembicaraan tiba-tiba merasa kaku dan Dia juga sedikit kelihatan lelah maka cerita kami sore itu hanya cerita yang biasa-biasa saja dan sempat Dia berkata kepada pacar saya tentang dirinya yang tidak akan pernah memulai segala sesuatu meskipun itu harus menyakitkan karena Dia adalah wanita, saya pun tersenyum mendengar perkataannya dan belum pernah mengetahui arti dari perkataannya tersebut .

Teringat saat terakhir bertemu dengannya di malam hari tepat disaat hujan, waktu itu saya berteduh di sebuah halte yang kosong dan waktu itu dia juga berada disana, bagaikan orang yang tidak saling kenal kami duduk berdua menatap pohon yang berada di depan kami, kami sama-sama mengetahui bahwa kami ini berdekatan tapi entah tak ada yang ingin memulai pembicaraan ini, saya memulai bukan dengan suara ataupun tatapan dengan senyuman tapi dengan memegang tangannya yang berada tepat disamping tangan saya, masih menatap pohon itu saya berkata “saya adalah Pria maka saya yang memulai duluan”, lagi-lagi dengan senyumnya Dia mengacak-acak rambut saya sambil berkata “kamu telah memahami hatimu, tapi belum bisa merasakan hatimu” .

Saya sempat berpikir mungkin Dia adalah hantu tapi mengapa semua oraang melihatnya?, saya sempat berpikir mungkin Dia adalah wanita dari masa depan tapi mengapa Dia tidak mengatakan pada saya jika kesialan akan terjadi pada saya??.

Sampai pada waktu ini saya mengetahui jika pacar saya yang selama berbulan-bulan bersama dengan saya ternyata hanya menjadikan saya pelampiasan rindunya pada pacarnya yang jauh disana karena pacarnya telah kembali dari tempat yang jauh maka kami pun tidak bersama lagi, sekarang saya pun sendiri tapi setiap hari saya mencari Dia dan tetap saja saya tidak bisa menemukannya .

Saya merasa sangat sedih dan saya sangat menyesal, Mengapa saya tidak pernah tahu bahwa Itu Dia?, mengapa saya tidak bisa melihat ketika Itu tepat di depan saya, Itu di samping saya selama ini?. Tapi mengapa baru sekarang saya bisa melihat Itu “cinta” ..

Saya hanya ingin bertemu dengannya walau hanya sehari saya akan merasa itu adalah hari terindah dalam hidup saya..
Saya berharap penulis cerita saya dan Dia ini mempertemukan saya lagi dengan Dia dicerita selanjutnya..

Cerita ini adalah fiktif belaka, jika ada kesamaan tempat atau kejadian itu diluar dugaan penulis.. terimakasih.


Selasa, 17 April 2012

PERCAYALAH




         Kamu membangunkan saya dengan lembut disaat sinar mentari terbit, bagi saya ini seperti cerita di dalam dongeng dimana saya yang menutup mata dan menunggu, ketika saya membuka mata kamu seperti pangeran dalam dongeng. pertama kali ku lihat senyummu bagaikan sinar mentari yang hangat dan itu membuat hati saya berdenyut, saya menolak untuk percaya bahwa itu adalah kamu tapi saya tidak tahu mengapa di mata saya hanya ada kamu Dan saya juga tidak tahu bahwa suara hati saya ternyata berdetak. Saat menatapmu saya berharap kamu datang sedikit lebih dekat tepat di depan mataku dan disaat saya memejamkan mata ini saya berharap kamu membelai rambutku, disaat saya membuka mata saya berharap jika semua ini nyata, saya berharap kamu tersenyum lagi kepadaku.. tapi lagi-lagi ini hanyalah sebuah harapan dan lagi-lagi ini semua hanyalah Fatamorgana .

          Hampir setahun berlalu semenjak kepergianmu, selama itu saya selalu berbohong pada diri saya sendiri bahwa saya merasa baik-baik saja, saya tidak bisa menyembunyikannya lagi bahwa saya merasa kesepian, setiap hari saya hanya bisa berbisik kepadamu, bisikan manisku yang lebih manis dari permen hanya bisa ku bisikkan untukmu dalam hatiku .

          Saya percaya dalam perjalananmu kamu telah pergi jauh,
Saya juga percaya jika kamu membawa semua kenangan dalam dirimu ..
Kamu pasti percaya itu akan menyakiti saya ketika melihatmu tidak bisa menangis,
Kamu pasti percaya Air mata saya akan jatuh ketika saya berharap kamu kembali, Kamu pasti percaya jika saya akan melihatmu lagi datang ke dalam penglihatanku, dan kamu pasti percaya saat itu akan membuat air mataku terjatuh .

          Ketika saya tidak menangis apakah kamu akan tetap disini??, tak usah kau jawab karena kau akan tetap meninggalkan saya dan tidak akan pernah kembali, suatu hari nanti akan ada lagi air mata yang datang di sekitar saya dan Kau pasti mengetahui itu. Saya selalu percaya bahwa kamu akan menunggu .

          Kamu satu-satunya alasan bagi saya, hanya kamu yang mampu memberi saya kebahagiaan lebih dari sekedar cukup..
Sadar ataupun tidak saya sadari pasti hari akan berlalu, Jika kamu lupa akan menunggu jangan khawatir karena saya akan melakukannya untukmu “Percayalah” ...



Inspirasi kisah diatas dari seseorang sekitar Penulis.

Sabtu, 14 April 2012

KESAKSIAN HATI




Saya tidak tahu sampai ketika saya patah hati .
Dimana cinta tetap berada di dalam dadaku .
Dengan hanya melihatmu, kerinduan saya tumbuh bahkan lebih dalam .
Saya
selalu memberi dan memberi, tapi mengapa itu tidak cukup?? .

Meskipun saat ini tidak ada yang kembali, tapi saat ini kamu segalanya bagiku .
Saya bisa memberikan
apa yang kamu butuhkan, saya bisa memberikan segalanya .

Saya dapat melakukan segala sesuatu jika saya tetap di sampingmu .
Saya hanya butuh waktu selama satu hari, jika saya bisa bersamamu .
dan jika saya tidak lagi disampingmu dalam waktu yang lama dan jarak yang jauh, saya masih akan melindungimu dengan gairah cinta saya .

Sekarang saya mengerti bagaimana rasanya untuk benar-benar hidup .
meskipun tak ada yang mengetahui apa yang ku rasa, Biarpun tak ada yang menyaksikan, saya tak peduli semua tertawa dan merendahkanku ..

Biar HATI ini yang yang akan menjadi saksi .


 Lagi-lagi menceritakan sedikit isi hati orang-orang disekitarku, yang mungkin sepeti itu .


Selasa, 10 April 2012

INIKAH YANG KAU RASA??.



Pertama kali melihatmu saya hanya biasa-biasa saja dan hanya menganggapnmu seseorang yang ku kenal,
Tapi entah bagaimana akhirnya tanpa ku tau awalnya saya pun mulai merasa tak ada lagi yang menutupimu,
Hampir setiap hari Saya terus melihatmu dan saya hanya bisa pergi tanpa berbicara denganmu,
Saat di malam hari, saya tidak sabar untuk terbangun di esok hari,
Apa yang harus saya lakukan untuk membuatmu mengerti??

Cinta tidak dapat dilakukan di hati saya yang merasa sakit,
Ketika betemu denganmu saya merasa sangat bodoh dan tak mampu membuatmu memahamiku,
tetapi entah mengapa  Saya yang memahami dirimu yang tak mungkin kumiliki..

Semua yang ku lakukan dan semua yang ku pikirkan belum juga kau pahami,
Hingga akhirnya apa yang di sekitarku mulai memahamiku,
Saya pun merasa bodoh dan sangat merasa malu ketika apa yang di sekitarku memahamiku..
Sempat saya merasa sangat senang ketika tatapan mataku kau balas dengan senyuman,
Saya sangat senang ketika kamu mengajakku berbicara dan menganggapku bukan sekedar orang yang bodoh..
Kau mengajariku tentang betapa bodohnya saya jika merasa malu denganmu,
kau pun mengajariku lebih dekat dan lebih nyaman bersamamu..

Apakah kau sudah memahamiku??
Ataukah inikah caramu untuk menghindariku??
Mungkinkah kau juga merasakan sama dengan yang ku rasa??


**********************************


Inikah yang kau rasa??
Apakah kau menganggapku tidak merasakan??
Saya tahu rasanya makanya saya tidak menyalahkan jika ini adalah yang kau rasa .
Dari awal saya pun juga memahami jika nantinya akan menjadi seperti ini .
Saya pun juga telah memahami semua tentangmu, bahkan sebelum kau memahami hatimu .

Bukan ingin menghindarimu..
Karena saya tahu rasanya makanya saya tidak menyalahkan jika ini adalah yang kau rasa .
Karena saya tahu rasanya diakhir lebih pahit dibanding rasanya permulaan .

Saya mengetahui jika kau merasa malu, bahkan saya lebih mengetahui dari apa yang disekitarmu .
Saya mengajarimu tentang betapa bodohnya jika kau merasa malu padaku .
Itu ku lakukan agar suatu saat jika kau telah memahamiku kau tak perlu lagi merasa bodoh dan tak perlu lagi merasa malu padaku .

Hingga tiba saatnya kau betul-betul memahamiku maka saya, kamu, kita dan mereka tak ada lagi yang merasa malu atau membuat malu .


Cerita diatas Hanya sekedar kisah dari pengamatan sekitar si penulis .