Contact : WA 089653002233 | Instagram : @rhyfhad


KLIK PLAY MUSIK

Kamis, 29 Desember 2022

Ternyata Khayalku, Kamu Cinta Yang Nyata


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...


Pagi ini mentari menceritakan tentang mendung yang akan datang seperti hati ini yang akan menceritakan sebuah perasaan yang terjadi sesuai ke-haluankuu.

Jadi begini, aku mengidolakan seorang teman pria di fakultasku, kami berbeda jurusan. Sewaktu pertama kali kenal dia di acara fakultas sekitar dua tahun yang lalu. Dia begitu vokal, cerdas dan gayanya tidak cupu membuatku suka dengannya.

Dulu kami saling kenal dan akrab karena kami pernah berada di satu kelompok divisi yang sama di acara fakultas tersebut. Namun keakraban kami mulai ada jarak ketika kami sama-sama sibuk di jurusan masing-masing dan dia begitu aktif berurusan dengan Maba tiap tahunnya. 

Jarang yang tak mengenalnya sebab dia juga salah satu petinggi pengkaderan fakultas di tingkat BEM. Selama ini aku selalu ingin menyapa dan membuka keakraban kembali dengannya namun dia begitu sibuk dengan Maba.

Hingga membuatku menciptakan lirik lagu dari lagu Fiersa yang berjudul celengan rindu khusus buat dia, liriknya beginii....

Aku kesal dengan Mabaa....
Yang tak henti-henti pengumpulan....
Hingga aku hanya bisaa melihatmu duduk disannaa...

Aku kesal dengan kamuu....
Yang tak berhenti urus mabaa....
Bisakah sejenaaak... Aku dan kamu duduk berdampingan....

Inginku duduk tepat di depanmu, melihatmu sambil memimpin rapat...

Mendengarkan lagu-lagu iwan fals, seperti waktu ituuu... Saat kau ketuakuu....

Kamu tunggulaah aku disanaa memecahkan keras kepalaamuu dan bercanda denganmu mengelilingi kampus menikmati sejuk angin bawah pohon....

Hinggaa kejamnya haluu menarik paksa kau dari khayalkuu....

Lalu kita kembali tak saling sapa lagi, saling lirik melirik, sampai nanti Renrenn kuu...

Eh, tapi... Ternyata halu ku ini sesuai ekspektasi loh. Dia mulai dekat denganku, dia kembali menyapa melalui chat and asked me how i am, hingga akhirnya kami saling memuji (yess, i feel i'm blushing).

Oh iya, namaku Nadiah Ayu... Sebut saja Nadia. Aku wanita yang tidak se-feminim wanita lainnya, aku berambut panjang berwarna sedikit merah. Aku merokok but no drugs and no free free an. 

Aku punya tatto kaligrafi di bagian sayap namun aku tetap berpakaian sopan tanpa pamer dada, perut atau punggung. Aku wanita baik dari keluarga baik-baik yang cuma kebanyakan bergaul dengan pria.

Yang paling mengherankan, entah mengapa Reno kembali ingin akrab denganku bahkan yang tak kusangka ia dengan berani mengajak bertemu denganku, meskipun ia ditemani dengan seorang wanita anggun, cantik, soleha dan berwajah sabar yang tak lain adalah juniornya.

Setelah pertemuan itu, hanya berselang beberapa hari, entah apa yang mempengaruhinya tiba-tiba ia mengatakan perasaannya padaku. Sontak aku terjejut dan hanya bisa mengangguk sambil senyum bangga dengan keberaniannya yang mengatakan cinta di hadapanku.

Ini pertama kalinya aku ditembak dengan seorang pria yang selama ini ku khayalkan dengan pikiran halu ku...

Menurutku hubungan kami begitu keren, tanpa ada posesif, tak harus melapor aktifitas 24x7. Meskipun jarang berduaan tapi hampir tiap hari kami bertemu di kampus bahkan ia sering datang ke kost ku hanya untuk merokok bersama, begadang dan bercerita hal yang masuk akal hingga yang tak masuk akal. 

Setelah beberapa lama kami bersama ternyata selama ini aku sedikit keliru dan telah membunuh cinta dia dan seseorang yang juga begitu mencintainya. Suatu hari di cerita berikutnya aku akan membahas dan meluruskan masalah ini tanpa harus ada masalah, emosi dan dendam diantara kita semua. :)

Rabu, 28 Desember 2022

I'm Fine But I'm Just Tried



Aku mengagumimu di suatu masa. Aku menginginkan dirimu bersamaku di suatu saat. Tapi tak pernah ku bayangkan kau pergi bersama yang lain. Belum tersampaikan perasaanku padamu tapi kamu sudah memilih bersamanya. Hatiku yang sebelumnya berbunga kini menjadi tak berguna.

Ku mohon tuhan, jangan tumbuhkan lagi cintaku padanya. Ku tau dia mengerti yang kurasakan tapi entah mengapa dia memilih dengannya? Ku mohon tuhan, jangan hadirkan lagi rinduku padanya. Aku tak ingin ada yang terluka dalam kisah ini.

Telah ku coba perlahan menghilang meskipun sebenarnya hatiku menginginkannya menjadi milikku. Ku ingat dahulu kami selalu saling menanyakan keberadaan dan keadaan. Sehari tak bersamanya hatiku pasti bertanya-tanya. Mungkinkah dia juga punya rasa cinta? Ku tau dia juga merasakan hal yang sama. 

Kini aku menyayanginya lebih dari seorang sahabat. Salahkah jika kini aku mencintainya yang kini tak sendiri lagi? Aku merasa hati ini mempermainkanku, aku tak percaya bahwa aku benar-benar jatuh cinta padanya.

Ku lihat senyumnya berbeda kali ini, senyum yang begitu indah meskipun senyum itu bukan untukku. Sudah cukup lama kita bersahabat namun baru kali ini ku punya rasa padanya.

Ucapan kata, "melihatmu bahagia bersamanya" adalah suatu kebohongan dari orang yang tersenyum dibalik tangis tanpa air mata. Melepas seseorang yang selama ini selalu ada digenggaman is another level of patah hati.

Aku Annaila, panggil saja aku Nay. Seorang remaja yang perlahan takut melalui proses pendewasaan diri. Seorang wanita yang selalu ceria dan tertawa lepas di hadapan semua orang. Seorang wanita yang dipatahkan berkali-kali oleh keadaan dan seorang wanita yang hebat dalam membohongi diri.

Dulu waktu kecil aku adalah seorang anak yang cengeng, untuk mendapatkan sesuatu aku harus menangis sekeras-kerasnya. Kini setelah aku beranjak dewasa masih tetap sama, masih cengeng. Bedanya, sekarang menangis diam-diam demi sesuatu yang tak bisa kudapatkan.

Aku harus sadar bahwa selama ini aku hanya ingin terlihat kuat, ingin terlihat ceria, hingga akhirnya aku lupa untuk memperbolehkan diriku untuk menangis mengeluarkan air mata.

Seharusnya kisah ini hanya tentang pertemanan tanpa melibatkan perasaan. Bukan tentang air mata, bukan tentang kesedihan dan bukan pula tentang kita yang tak bersama.

Tenang, senyum mu takkan pernah hilang, hanya saja akan memudar perlahan. Pertemanan ini akan tetap ada meskipun warnanya takkan lagi sama.

Aku pergi bukan untuk melupakanmu. Aku hanya butuh istirahat sejenak. Memberi ruang dan waktu untuk berterima kasih pada diriku yang kuat. 

Yes, i'm fine but i'm just tried... 

Runtuh, Utuh, Tumbuh




Berusaha kuat padahal rapuh, dipatahkan beribu kali namun berusaha tegar kembali. Berusaha tetap utuh padahal kenyataannya.... Runtuh!

Ini bukan perkara cinta atau persahabatan. Bukan tersakiti oleh cinta tapi tersakiti oleh keadaan keluarga yang tidak baik-baik saja.

Yuki, orang biasa memanggilku Yuki. Anak perempuan pertama dari tiga bersaudara. Anak perempuan yang sedari dulu pandai membohongi diri. Selalu terlihat kuat di depan kedua adikku adalah keseharian ku.

Titik paling runtuh dihidupku ketika dulu ku lihat Ayah pergi meninggalkan kami demi wanita lain dan kini ku lihat Ibu perlahan menua tak seperti dulu lagi. 

Sempat berpikir untuk menyerah, berhenti untuk kuliah dengan alasan finansial keluarga. Ibu tak sekuat dulu lagi, juga butuh biaya untuk kedua adikku. Namun perjuangan untuk sampai di titik ini juga tak semudah kata.

Pura-pura bahagia lebih baik jika dibandingkan dengan menjelaskan kesedihan. Ku lihat adikku saling menjelaskan kesedihan, hatiku menangis meski harus tersenyum memeluk mereka. Sosok Ayah yang dibanggakannya telah pergi dan sosok Ibu yang ceria tak nampak seperti dulu lagi. 

Terkadang sedih ketika harus memikirkan masa depan yang belum tentu hasilnya seperti apa. Aku takut, takut kehilangan lagi, takut tak bisa.... Akkhhh!!!

Tetap tumbuh walaupun runtuh, kita hanya manusia terluka. 

Lagu berjudul Runtuh ini menggambarkan suasana kisah ini, mewakili kata dari tiap kalimat.....

Mereka bilang, "Syukurilah saja"
Padahal rela tak semudah kata

Tak perlu khawatir, ku hanya terluka
Terbiasa 'tuk pura-pura tertawa
Namun bolehkah s'kali saja ku menangis?
Sebelum kembali membohongi diri...

Forced Love



Sejatinya perasaan tidak bisa kita paksakan. Kita tidak bisa merubah takdir kepada siapa hati kita akan jatuh cinta. 

Mungkin memang betul yang dikatakan orang-orang bahwa kita bisa memilih dengan siapa kita akan menikah tapi Kita tidak bisa memilih dengan siapa kita jatuh cinta.

Sekitar 5 tahun yang lalu disaat aku duduk di bangku SMA aku mengenal seorang pria yang tak lain adalah kakak sekelasku. Dia begitu baik, cerdas dan bersahabat.

Namanya Edgar, hingga saat ini aku masih mengaguminya. Jujur, sebenarnya aku suka dengannya tapi aku tak mampu menunjukkan rasa sukaku padanya.

Sekarang entah di bagian bumi sebelah mana dia berada, yang ku tau dia kuliah di salah satu kampus terbaik di negeri ini.

Oh iya, namaku Cesil. Sebenarnya aslinya Celinda tapi karena aku punya body yang imut jadi orang bilang Cesil alias Celin Kesil (kecil).

Hingga saat ini aku masih sendiri alias jomblo. Bukannya tidak ingin menjalin cinta dengan seorang pria, hanya saja aku tidak ingin larut dalam ikatan hubungan sementara yang berujung dosa.

Beberapa orang rela berteman dengan dosa setiap harinya agar hanya agar hubungannya baik-baik saja, bertoleransi dengan dosa hanya karena kata yang disebut cinta.

Saat ini aku hanya menunggu yang terbaik dari yang maha baik. Namun jika harus meminta atau menyebut nama dalam doa, mungkin aku akan menyebut namanya. Nama seseorang yang sejak dulu ku kagumi.

Meskipun ku tau bahwa tuhan telah menuliskan takdir untukku tapi aku yakin pilihan Nya lebih baik dari pilihanku. 

Saat ini aku di jodohkan dengan anak dari teman lama orang tuaku. Hatiku begitu terguncang namun aku harus tetap menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua.

Aku harus mengubur impianku untuk bisa bertemu dengan Edgar sebab aku akan dinikahkan dengan seorang pria yang bernama Vero.

Aku dan Vero belum pernah bertemu meskipun kata orang tuaku dulu kami tiap hari bersama disaat kami masih bayi hingga umur 4 tahun.

Meskipun berat namun harus ku jalani takdir ini. Diam-diam Ibu ku memberi nomor hp ku kepada Vero dan benar saja malam itu dia memulai chat denganku.

Meskipun aku tak ada hati dengannya namun dengan ramah aku menjawab beberapa pertanyaannya. 

Aku tak pernah sekalipun memasang foto profil di media sosialku termasuk di WhatsApp. Dia juga tidak pernah meminta fotoku.

Pernah sekali aku meminta fotonya karena dia juga tidak memasang foto di WhatsApp miliknya. Dia hanya berkata, akan lebih asyik jika bertemu langsung suatu hari nanti.

Pernah suatu hari Vero berkata padaku, jika suatu saat kami menikah apakah aku bisa menerimanya yang tidak seperti apa yang ku harapkan.

Aku menjawab, aku akan berusaha bisa menerimanya. Tapi apakah dia bisa memastikan jika harapku tidak akan sia-sia?

Entahlah, hari berganti hari, aku tidak tau harus berkata apa. Hatiku tetap tak berubah tapi perasaan ceriaku bisa kembali karena dia. Vero selalu membuatku tertawa dengan candaannya lewat telepon.

Kami mulai akrab namun tak pernah sekalipun kami melakukan video call atau mengirim foto. Biarkan saja dia penasaran dengan kecantikanku, lagi pula aku tidak akan terpesona dengan dirinya.

Setelah 3 bulan kami tak di pertemukan, tiba saatnya hari dimana kami akan bertemu. Sebenarnya aku penasaran dengan Vero dan sepertinya hatiku sudah mulai bisa menerimanya sedikit demi sedikit.

Tapi dua hari yang lalu, aku bertemu dengan Edgar. Lebih tepatnya aku melihatnya di sebuah tempat pusat perbelanjaan. Wajah, senyum dan tatapannya masih tetap sama seperti dulu. Itu membuatku dilema dengan perasaanku.

Hari dimana aku harus bertemu dengan Vero begitu kacau. Seharusnya kami bertemu di sebuah cafe yang telah ditentukan tapi aku tak bisa menemuinya karena suatu alasan.

Ketika menuju cafe tersebut lagi-lagi aku bertemu dengan Edgar. Kami saling bertatap mata, ia tersenyum padaku dan menyapaku. Dia ingat jika aku adalah adik kelasnya.

Kami sempat melakukan percakapan singkat, dia menanyakan kabarku, tempatku kuliah, bahkan sesekali bercanda bertanya mengenai statusku yang masih jomblo.

Seketika hatiku terguncang oleh Pria yang kusukai dalam diam. Aku hanya bisa berdoa jika dia memang jodohku, ku mohon gantikanlah Vero dengan Edgar namun jika itu mustahil aku berharap Vero mirip seperti Edgar.

Yang paling parah ketika aku hendak masuk ke cafe, Edgar terlebih dulu masuk ke dalam. Sontak perasaanku begitu panik dan malu jika Edgar harus mengetahui aku akan bertemu dengan seorang pria yang dijodohkan denganku.

Tanpa berpikir panjang aku langsung pulang. Aku membatalkan pertemuan dengan Vero. Aku beralasan kepada orang tuaku jika Vero tidak datang.

Mendengar hal tersebut Ibu ku hanya tersenyum dan berkata jika ternyata tadi Vero melihatku dari dalam cafe. Katanya, Vero begitu menyukaiku meskipun katanya aku orangnya pemalu.

Sejak kapan Vero melihatku? Apakah disaat aku bertemu dan berbicara dengan Edgar, ia menatapku dari dalam cafe? Entah apa yang harus ku katakan jika suatu saat kami bertemu?

Keesokan harinya, Ibu ku memintaku untuk berdandan cantik untuk siang hari karena akan ada tamu yang datang ke rumah. Aku tak pernah menyangka jika yang akan datang ke rumah adalah Vero dan orang tua nya.

Se-feminim mungkin aku harus terlihat cantik di depan mereka. Biar mereka tau kalau Vero sangat beruntung mendapatkan wanita cantik sepertiku.

Benar, mereka datang dan telah masuk ke rumah. Dengan senyum lembut aku berjalan keluar kamar untuk menemui mereka.

Sebelum keluar kamar aku berdoa, jika Vero memang jodoh dan takdirku aku pasrah dan akan berusaha melupakan Edgar walaupun begitu sulit.

Setelah keluar kamar aku menuju ke ruang tamu. Aku melihat orang tua Vero namun aku tak melihat wujud dari Vero.

Ketika seorang pria berjalan masuk dari arah pintu. Aku menatapnya dan lagi-lagi khayalku tertuju pada wajah Edgar.

Tapi tidak... Dia memang Edgar!! Apakah aku bermimpi? Apa maksud dari semua ini? Aku mencubit tanganku dan terasa sakit. Ini nyata, ada apa ini?

"Edgar Vero Baskara." Ucap pria yang berdiri di depan pintu dengan senyum mengejek.

Aku tak dapat berkata-kata, selama ini orang yang ku kagumi, yang ku cintai dalam diam, yang ku sebut dalam doa adalah jodohku...



Ternyata Bukan Aku



Selama ini wanita yang selalu dia banggakan, dan diceritakan padaku ternyata bukan aku.

Pikirku selama ini hubungan kami lebih dari sekedar Kakak dan Adik maksudku antara Senior dan Juniornya. 

Selama ini aku juga mencoba bertahan pada pikiranku yang selalu menganggap bahwa dia yang diceritakannya itu adalah aku dan tetap bahagia dengan cinta yang kurasa. Namun ternyata aku mencintai yang tak mencintaiku.

Perlahan kusadari bahwa aku memang tak punya hak untuk memaksakan keadaan ini. Aku tak boleh memaksamu untuk mencitaiku...

Namaku Ranti, seorang mahasiswi semester 4 yang perlahan jatuh cinta dengan senior kampus yang awalnya ku anggap seorang kakak namun hatiku membahasakannya sebagai rasa cinta.

Dari tatapan mata dan nada bicaranya, dia juga membahasakan rasa sayang padaku namun tetap aku tak ingin memaksanya untuk bisa mencintaiku seperti yang ku inginkan.

Suatu hari aku begitu kecewa padanya, ia mengungkapkan bahwa wanita yang selama ini ia ceritakan padaku adalah orang lain. Dia adalah mahasiswi yang berbeda jurusan dengan kami meskipun masih dalam satu fakultas. Setelah mengetahui perasaannya terhadap otang lain, aku mencoba mengutuk dan memaki diriku. 

Masih dalam diam, aku masih tetap bertahan dan berharap cerita ini akan berubah. Namun suatu hari ia mengatakan padaku jika ia telah mengungkapkan perasaannya pada wanita itu.

Saat ku tau ternyata ia saling mencintai, saat itu juga aku berpikir untuk pergi dan menghilang dari pandangannya. Aku memilih mundur dan menghilang dari kisah ini. 

Aku tak meyalahkanmu ataupun menyalahkan kisah ini. Aku menerimanya namun aku harus keluar dari kisah ini.

Namun sebelum aku pergi, aku ingin ia tau perasaanku. Ku ingin ia tau jika aku pernah bahagia disaat ia pernah menggenggam tanganku dikala kami jalan berdua di sebuah gang kecil, ku ingin ia tau jika aku merasa sangat di sayang ketika ia memeluk dan mencium keningku disaat aku rapuh dan sedih karena kehilangan seorang Ibu.

Ku ingin ia tau jika saat ini aku meneteskan air mata ketika aku mendengarkan lagu Pesan Terakhir dari Lyodra yang begitu mirip dengan kisah ini....

Tak ingin kau jauh....

Tapi takdir menginginkan kita tuk berpisah....

Genggam tanganku, sayang
Dekat denganku, peluk diriku
Berdiri tegak di depan aku
Cium keningku 'tuk yang terakhir

Ku 'kan menghilang jauh darimu
Tak terlihat sehelai rambut pun

Tapi di mana nanti kau terluka
Cari aku, ku ada untukmu

Semoga kamu bahagia dengannya Renn! :(
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...