Contact : WA 089653002233 | Instagram : @rhyfhad


KLIK PLAY MUSIK

Sabtu, 18 Agustus 2012

SAHABAT CINTA



Ku lalui semua selama ini dan tak terasa mudah sendiri untuk menjalani semua ini. Kami telah saling mengenal sudah cukup lama dan kami juga saling memahami satu sama lain, bukan.. kami bukan sepasang kekasih, kami hanya sepasang sahabat yang lebih dari seorang  teman.. kami yang selalu melawan hari dengan tawa dan kami yang merasa jika kami ini adalah yang terkuat di dunia ini, bagaikan film humor yang kocak kami selalu saing menertawai dan juga menertawai orang-orang seakan kamilah yang paling sempurna .

              Hujan di sore itu seketika menjadi terasa hangat disaat dia duduk berada disampingku dengan menyandarkan kepalanya tepat di bahuku sambil menceritakan masa depannya, sambil menatap rambutnya yang terurai panjang saya pun hanya tersenyum .

            Pernah suatu hari dia bercerita kepadaku tentang sang pujaan hatinya, saya menyimak beberapa perkataannya yang mengatakan jika dia telah menemukan orang yang selama ini menjadi kriteria dan karakter yang sesuai dengan dirinya, saya hanya dapat tersenyum dan turut merasa senang melihat seorang sahabatku merasa senang, tapi tunguu.. ada apa ini??, senyumku ini beda dari biasanya, saya merasa jika ini senyum perpisahan. Mungkin saya hanya merasa sedikit khawatir atau mungkin saya hanya takut merasa kesepian tanpa sahabatku yang tak akan lagi bisa sesering mungkin meluangkan waktunya untukku lagi .

            Ini aneh.. yah.. sungguh aneh.. rasa malu kepadanya tiba-tiba saja ku rasakan, beda dari sebelumnya kali ini untuk bertemu dengannya saya sedikit malu, tapi rasa malu itu terlupakan ketika dia datang kepadaku dengan wajah sedikit murung yang sangat beda dari wajahnya yang sangat ceria, saat itu saya khawatir dan bertanya kepadanya, tiap pertanyaanku hanya di jawab dengan menunduk sambil menutup bibirnya, “ayo ceritakan apa yang kau rasakan” waktu itu saya hanya ingin membuatnya tenang disaat hatinya tidak senang, “Saya takut kehilangannya, saya tahu jika dia akan cemburu ketika saya dengan yang lain dan dia juga tak akan pernah menyukai orang seperti saya..” itu perkataan sahabatku sambil sedih menatapku .

            Disaat ku coba untuk membuatnya tenang dia pun sudah tampak tersenyum, “kapan saya dapat bertemu dengan pujaan hatimu itu??” saya bertanya sambil memegang rambutnya. “Akan ada waktu yang tepat, saat ini cukup mendengarnya saja” itu jawabnya kepadaku. Perasaan hatinya yang telah tenang membuatnya bersemangat lagi dan dia pun berlari meninggalkanku sambil teriak “terimakasih yahh..” .

            Mungkinkah yang ku rasa ini bukan sekedar khawatir?, tiap dia bercerita tentang pujaan hatinya serasa saya iri, kenapa saya yang telah lama mengenalnya tidak pernah sebaik orang yang dia ceritakan?, mengapa mereka tak pernah tahu jika orang yang selalu ada dan yang selalu menemaninya itu adalah saya??, Apakah saya ini khawatir? Tidak.. Yang kurasa sekarang bukan juga takut kesepian tapi saya merasakan cemburu dan saya tidak pernah berani untuk mengakui perasaanku bahkan mengakui pada diriku sendiri saja sangat sulit .

            Mungkin dengan cara menghindarinya saya dapat menghilangkan rasa cemburuku.. di malam itu disaat kami berjalan dibawah indahnya langit malam saya berbohong kepadanya dengan berkata jika saya pun telah bertemu dengan pujaan hatiku bahkan saya membohonginya jika orang yang menjadi pujan hatiku akan bertemu dengannya. Saat itu ekspresi wajahnya biasa-biasa saja tanpa ada sedikit rasa sedih dan cemburu. Apakah dia tidak pernah merasakan seperti apa yang ku rasakan??. Apakah hanya saya saja yang merasakan ini kepadanya??.

            Perasaanku resah menjerit bimbang ketika sudah terlanjur mengatakan kebohongan ini kepadanya, saya berharap jika dia mengatakan jika orang yang selama ini dalam ceritanya adalah saya dan saya berharap dia akan merasakan cemburu serta mengatakan apa yang dirasakannya, tapi ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan itulah sebuah masalah terberat dalam hidup ini.

            Akhir-akhir ini jika kami bertemu ataupun bersama semua semakin terasa berbeda, hanya senyum dan malu seperti orang yang hanya kenal sebatas kenalan biasa dan bukan lagi seperti film humor tapi bagiku sekarang bagaikan film horror, semua kebohonganku, kebodohanku, ketidakberanianku serta dirinya terus menghantuiku, Apakah kita bias seperti duu lagi??. Apakah dia tidak ingin menggangguku karena kebohonganku tentang pujaan hatiku itu??. Seandainya dia tahu jika pujaan hatiku itu adalah dia dan seandainya dia merasakan apa yang ku rasakan??.

            Beberapa hari ini dia menjauh dan tidak pernah lagi bertemu denganku, mungkin saja dia telah bersama seseorang yang bisa membuatnya senang, ingin rasanya mngetahui kabar sahabatku itu maka saya pun menelponnya. Saat menelponnya dia tetap seperti biasanya dan mempunyai kabar gembira untuk dia ceritakan, kabar gembira untuknya yaitu dia lulus di sebuah universitas terkenal yang jauh disana dan dia pun akan segera menuju kesana, baginya itu adalah kabar gembira tapi bagiku itu adalah kabar buruk, sesekali saya bertanya tentang pujaan hatinya itu tapi dia hanya terdiam dan mengalihkan pebicaraan, yang buruknya lagi ketika dia mengatakan sebagai perpisahan kepada sahabatnya saya harus mengantar dan melihatnya pergi, katanya cukup lama untuk bisa bertemu lagi dengan orang seperti sahabatnya yaitu saya.

            Tiba saatnya ketika dimana saya bertemu dengannya di sebuah bandara dan mungkin ini pertemuan terakhir kami untuk waktu yang sangat lama, sedih.. memang sedih yang ku rasakan ketika melihat sahabatku akan pergi, di tempat itu saya memegang tangannya dan merangkulnya, hehh?? Aneh ketika menatapnya tersenyum malu seakan dia tidak ingin melepaskan diri dariku, saya terharu dan menatapnya saat itu juga dia menatapku perasanku berkata mungkinkah dia akan menngatakan perasaannya padaku?? Ini rasanya seperti film drama korea.. tapi tetap saja dia tidak mengatakan apapun.. sudahlah jika memang hanya saya yang merasakan hal itu, biar ku simpan dan ku abadikan dihati saja.

            Dia meneteskan air mata.. bibirnya yang senyum kepadaku seolah betul-betul menandakan perpisahan, saya pun melangkah mendekat ingin memeluknya tapi dia menahan dan berkata “cukup disitu saja, semua jawaban yang kamu cari ada di catatan ini” sambil mengulurkan tangannya dia memberikan sebuah buku berwarna hitam dengan kertas berwarna ungu di dalamnya. Buku itu.. itu adalah sebuah catatan harian miliknya, semua yang dia rasakan di tuliskan kedalam sebuah catatan harian??. Tanpa terasa air mataku mengalir karena haru kepada sahabatku itu. Selamat jalan kawan esok dan selamanya kita akan tetap bisa bersama meskipun itu jarak memisahkan dan meskipun dalam waktu yang cukup lama.

            Kini sahabatku telah meninggalkanku dan hari-hari akan ku jalani dengan begitu sulit dan hari ini saya membuka dan membaca buku catatan yang di berikannya padaku, saya membacanya dengan senyum bahagia dengan perasaan terharu yang sulit dibahasakan ataupun di tuliskan. 

Beberapa Catatan Sahabatku :

Rabu,

Hari-hariku selalu indah ketika kamu selalu bisa membuatku tersenyum dengan tingkahmu yang lucu, hahahaa… beruntungnya bisa mengenalmu.. apakah kamu tau jika kamu terdiam kamu itu lucu dan sedikit manis, hehehe.. apakah kamu tahu jika sesekali saya menatapmu dan saya tersenyum senang melihat wajahmu.. apakah bisa wajahmu itu ku sentuh atau sedikit cubitan saja??. Hahaha…

Jumat,

Hari ini saya berdoa agar kita dapat bersahabat lebih lama dan hari ini juga saya merasakan sedikit keanehan, selalu saja bibirku tersenyum ketika mengingat kamu, saya merasa jika saya telah menemukan pujaan hatiku.. itu memang kamu, Sahabatku Cintaku.

Sabtu,

Selalu ku mencoba menjeaskan kepadamu bahwa orang yang ada di dalam ceritaku aalah kamu, tapi entah mengapa tak juga kau bisa menangkap maksud ceritaku??. Ingatkah kamu jika saya pernah berkata “Saya takut kehilangannya, saya tahu jika dia akan cemburu ketika saya dengan yang lain dan dia juga tak akan pernah menyukai orang seperti saya”. Tahukah kamu jika yang ku maksud itu adalah dirimu wahai sahabatku.

Senin,

Seringkali kamu bertanya ingin bertemu dengan pujaan hatiku, tak usah bertemu dengannya karena dia itu adalah kamu.. Hari ini juga saya merasa sedikit resah dan takut kehilanganmu ketika kamu juga berkata jika kamu mempunyai pujaan hati. Harus kamu tahu jika saya sangat merasa sedih..

Kamis,

Andai engkau tahu bila menjadi diriku pasti kau ingin mengatakan perasaan yang tersimpan ini, jujur aku menginginkanmu jadi milikku tapi takkan ku paksakan karena ku yakin kamu adalah belahan hatiku.. ingin juga ku jujur padamu tentang kepergianku ini.. berat rasanya harus memilih cinta dan cita-cita. Maaf saya harus pergi, bukan karena saya benci atau tidak ingin bersamamu tapi saya merasa jika tidak di butuhkan lagi berada di dekatmu. Maaafkan diriku ini yang telah menyimpan rasa kepadamu sahabatku .

Sabtu,

Jika suatu saat kamu juga telah merasakan hatimu dan merasakan apa yang ku rasakan maka kita telah merasakan hal yang sama di waktu yang berbeda, selamat tinggal sahabatku cintaku.. percayalah jika saya adalah kamu akan ku susul sahabatku dan kan ku katakan yang ku rasakan saat ini tapi jika tak bisa ku menyusulnya maka tetap akan menunggunya dan setia takkan mencari yang lain. Terimakasih telah membuatku merasa ada di pikiranmu sahabatku cintaku .

CERITA KARANGAN FIKSI INI JIKA ADA KEMIRIPAN ATAU KESAMAAN KISAH MOHON DI MAAFKAN .
CERITA INI HANYA TERCIPTA DARI KHAYALAN PENULIS JUGA BUKAN KISAH PRIBADI SI PENULIS DAN JUGA BUKAN KISAH PRIBADI DARI SESEORANG ..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar