Contact : WA 089653002233 | Instagram : @rhyfhad


KLIK PLAY MUSIK

Minggu, 06 Juni 2021

Jatuh Cinta Dengan Teman Angkatan I




Kampus... Tempat dimana sebagian orang menganggapnya tempat yang menakutkan dan membosankan. Bukan dari mata kuliahnya melainkan pengkaderan dan seniornya.

Tapi dibalik penderitaan menjadi mahasiswa ada rasa yang rumit lebih dari kisah anak SMA banggakan yaitu jatuh cinta dengan teman angkatan.

Aku Evan, seorang pria yang penuh penyesalan hanya karena memendam rasa pada seorang wanita yang telah mempunyai pasangan. Yah, memang bodoh dan tidak baik jika memendam rasa pada seseorang apalagi teman yang sudah dimiliki oleh orang lain.

Aku mengenal seorang wanita, namanya Sarinah. Teman-teman biasa memanggilnya Sasa. Dia adalah teman angkatan yang juga satu jurusan denganku di kampus. 

Kami sudah saling mengenal sekitar 3 tahun yang lalu. Tepatnya ketika kami masih menjadi Mahasiswa Baru atau biasa disebut Maba. Kebetulan ia adalah teman wanita pertama yang aku kenal saat itu.

Kami bertemu disaat antri di sebuah antrian untuk pendaftatan ulang calon mahasiswa baru. Sejak saat itu kami akrab dan saling memperkenalkan diri. 

Hampir tiap hari kami selalu bertemu dan sering jalan berdua karena kebetulan kami belum mengenal banyak teman angkatan kami. Disaat bersamanya aku diam-diam sering memperhatikan wajahnya yang cantik. 

Dia selalu tertawa lepas dengan tingkah dan candaanku meskipun itu hanya candaan kecil. Aduh, bagiku dia begitu sempurna dan aku memendam rasa padanya. Aku jatuh cinta namun tak ku ungkapkan hanya karena takut dan sudah pasti ditolak dan aku juga takut jika pertemanan kami rusak.

Sasa tidak pernah peka dengan sinyal yang kuberikan padanya. Tentu saja ia tidak pernah peduli dengan sinyal yang kuberikan karena sebelumnya sudah ada yang telah mengisi hatinya jauh sebelum bertemu denganku.

Aku menyadari jika aku hanyalah orang yang mengisi keseharian Sasa disaat ia bosan dan butuh teman. Akhir-akhir ini kami selalu bersama namun tanpa ikatan. Aku terkadang merasa bersalah jika harus memaksa hadis cantik ini untuk mendua meskipun aku siap untuk menjadi yang kedua.

Cowok mana yang tidak baper jika si cewek begitu nyambung dalam segala hal, bahkan termasuk dalam hal tingkah konyol. 

Pernah suatu hari aku datang ke kostnya ketika hari itu tak ada jadwal pengumpulan pengkaderan. Tanpa canggung aku langsung melompat ke atas kasur tempatnya tidur. Saat itu kostnya lagi sepi karena hari libur dan bisa dibilang kost Sasa itu bebas asal sopan. Sasa hanya duduk di sebuah kursi kecil sambil menatapku tersenyum sedikit mengejek.

Sambil menonton tv diatas kasur aku berbaring dengan santai. Tak lama kemudian Sasa menghampiriku dan mendorong tubuhku seolah memberi isyarat bahwa ia juga butuh tempat untuk berbaring sambil membalas chat pacarnya.

Saat itu kami baring di kasur yang sama namun dengan aktifitas masing-masing. Aku menonton tv dan dia lagi sibuk dengan chatnya. Namun tak lama kemudian ia berbalik ke arahku sambil menceritakan masalah hubungannya.

Pacar Sasa juga seorang mahasiswa namun setahun lebih tua. Katanya ia adalah seorang ketua komunitas di kampusnya dan itu adalah salah satu alasan mereka jarang bertemu. Dibanding dengan pacarnya katanya aku lebih sering bersamanya.

Aku tak pernah berani untuk mengeluarkan pendapat dalam masalah hubungan Sasa dengan pacarnya. Aku takut jika ia beranggapan jika aku mencari kesempatan dalam mendekatinya. Aku hanya mendengar sambil menatap wajahnya.

Saat itu wajahku dan wajahnya hanya berjarak dua jengkal. Bahkan aroma nafasnya bisa terasa. Aku tak begitu peduli dengan curhatannya karena menatap wajahnya yang cantik. 

Saat itu pikiranku traveling kemana-mana. Aku berharap ia menutup mata dan menghampiri ku. You know? Tak selamanya ekspektasi itu tidak sesuai dengan kenyataan and you know lah what we do!

Semenjak tragedi itu, kisah kami dimulai. Kisah yang sedikit rumit namun banyak rasa nikmatnya. Entah apa nama dari hubungan ini. Tak ada teman atau senior kami yang mengetahui hubungan ini. Kami merahasiakannya dari siapapun. 

Tanpa mengatakan cinta, aku menjalani hubungan yang rumit. Di satu sisi Sasa harus membagi rasa dengan dua orang pria namun aku merasa jika aku pemenangnya sebab yang ada di hati akan tergantikan dengan yang selalu ada di setiap waktu.

Hubungan kami begitu mulus selama setahun hingga akhirnya harus kandas karena sesuatu. Di kisah selanjutnya biarlah Sasa yang akan menceritakan dengan sudut pandang dan perasaannya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar