Contact : WA 089653002233 | Instagram : @rhyfhad


KLIK PLAY MUSIK

Senin, 26 Desember 2016

AKU SI ECCEDENTESIAST




Aku tak pernah mengerti dengan apa yang dirasakan oleh pikiranku ini, aku hanya merasa jika pikiranku ini seakan tak pernah berpihak kepadaku. Semua yang aku harapkan, yang ku inginkan tak kunjung menjadi kenyataan. Aku merasa jika dunia ini berlaku tak adil padaku, semua yang kulalui harus aku hadapi dengan tangisan. Bahkan segala hal yang aku lakukan seakan tidak ada gunanya untuk orang lain.

            Apakah dosa jika aku mencoba tersenyum di dalam kesedihan? Ku jalani hari dengan tangisan, aku mencoba tersenyum di dalam kesedihanku. Terkadang aku berpikir untuk mengakhiri hidup yang tak berguna ini. Tapi tuhan menginginkanku tetap berada di dunia ini untuk tetap tersenyum menjalani hari.

            Sebut saja aku Si Eccedentesiast, seorang yang selalu menyembunyikan perasaan sakitnya dibalik senyumnya. Aku menyadari jika hidupku dalam kesendirian, aku menyadari jika aku jauh dari rasa bahagia, aku bahkan menyadari jika aku ini kesepian.

            Aku merasa rindu kepadamu... padamu yang tak pernah merinduku... Aku merasa cemburu... cemburu jika kamu menyebut dan bercerita tentangnya dihadapanku. Tapi apalah dayaku yang hanya bisa duduk, diam dan tersenyum manis tiap kali kamu menghampiriku hanya untuk bercerita tentangnya.
           
            Ku akui aku memang merasa iri padanya, aku selalu berkhayal jika dia itu adalah aku. Selalu saja aku membayangkan bahagia kalian yang tak mungkin bisa aku rasakan. Ketika aku tersadar dari khayalanku aku merasakan kesedihan yang sangat mendalam namun tetap saja bibir ini tersenyum meskipun ku sadari ini hanyalah sebuah senyum palsu.

            Aku mulai kehilangan kepercayaan diri ketika aku mulai menyadari semua yang telah aku lakukan tak ada nilai nya di matamu. Kamu selalu membanggakannya seolah aku tak pernah ada di kehidupanmu sebelum kamu mengenalnya. Memang sedari dulu kamu selalu tertarik dengan seseorang yang mengerti dan mempelajari tentang Anatomi berbeda denganku yang hanya mengerti tentang Otonomi. Katamu dia yang belajar anatomi pasti bisa mengerti tentang tubuh apalagi tentang hati. Jika kamu menyukai dia yang mengerti Anatomi maka apalah dayaku yang hanya mengerti tentang Otonomi.

            Harus ku akui jika aku wanita yang sedikit berbeda dengan wanita pada umumnya, aku lebih nyaman ketika berpakaian kaos lengan panjang dengan jeans yang tidak ketat. Aku tidak terbiasa dengan produk-produk yang menawarkan kecantikan wajah. Walaupun sering dibilang tomboy tapi aku adalah wanita muslim yang selalu memakai jilbab dengan gaya sederhana. Aku memang sangat berbeda dari semua wanita yang kamu kenal....

            Aku menyadari jika pikiranku tak pernah ingin mengakui jika aku merasa kesepian. Diwaktu yang sama aku bisa menjadi pemikir dan pekerja bahkan aku bisa menjadi penghibur yang sangat baik untuk orang disekitarku. Semakin orang lain terluka aku semakin pandai membuatnya senang meskipun aku tak dapat menyelesaikan masalah yang aku hadapi.

            Terkadang aku berpikir tentang bahagia yang harus aku rasakan namun bahagia itu menjadi bahagia orang lain. Aku hanya mampu mengabadikanmu dalam kata maupun dalam tulisan. Aku hanya dapat bersembunyi dibalik pandangan mata yang berkaca. Apalah aku ini... hanya manusia yang hadir dalam kehidupanmu, yang hanya bisa mengganggu keseharianmu. Bagiku, menatapmu di kejauhan, menginginkanmu dalam diam dan mendoakanmu dalam sujudku sudah menjadi indah bagiku, walau hati menangis pikiran bersedih senyum ini akan tetap selalu ada disini.

            Setiap orang mempunyai kisah yang berbeda dan takdir yang berbeda. Aku menyadari jika untuk mencintai seseorang kita harus benar-benar siap bukan karena kita merasa kesepian. Mulai saat ini aku akan berjanji untuk selalu ada kepada siapapun dan tidak akan meninggalkan ketika mereka membutuhkanku seperti aku yang selalu membutuhkan mereka.

Eccedentesiast adalah Seseorang yang selalu menyembunyikan perasaan sakitnya dibalik senyumnya.

“Dia tersenyum,
Tetapi sebenarnya tidak.
Dia tertawa,Tetapi sebenarnya
ia menangis. Dia ceria
Tetapi sebenarnya ia bersedih.”
(Eccedentesiast)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar