Contact : WA 089653002233 | Instagram : @rhyfhad


KLIK PLAY MUSIK

Jumat, 20 Juni 2014

BUKAN HANYA SEKEDAR SEPASANG SAHABAT



            Kita itu adalah sepasang sahabat, kita selalu bersama meskipun kita masing-masing telah mempunyai kekasih. Cerita tentang pacarku maupun tentang pacarmu hampir semua telah terungkap. Kisah tentang bagaimana kamu memperlakukan pacarmu hingga bagaimana kamu memeluk pacarmu dari arah belakang pun telah kamu ceritakan padaku tapi semenjak kita sering tersakiti oleh pasangan aku mulai merasakan perasaan aneh kepadamu, aku merasa kasihan dengan semua apa yang telah dilihat mata ini dan apa yang didengar telinga ini tentang perlakuan pasanganmu terhadapmu. Bukan hanya itu saja, aku merasa jika aku sangat menyayangimu, bagiku kamu adalah seorang idola di mataku, kamu bagaikan seorang sahabat yang bisa mengerti segala apapun tentangku dan kamu juga merasakan apa yang menjadi penyebab sakit yang teramat sakit di dalam hatiku, mengapa tuhan menjadikan kita sebagai seorang sahabat yang mengalami kisah yang seperti ini? Adilkah semua ini untuk kami tuhan?

            Aku selalu bertanya kepada diriku mengapa semua ini terjadi? Haruskah tuhan mempertemukan kami dengan pasangan yang kami cintai namun berpaling dan menjalin cinta dengan pasangan kami sendiri? Yahh.. memang betul sebagian orang bingung dan bertanya apa maksud dari perkataanku.. memang sulit untuk dijelaskan namun kenyataannya pacarku kini berpaling dan menjalin cinta dengan pacar sahabatku sendiri.. dan sekarang aku dan sahabatku saling berdiam diri dalam malu bercampur kesedihan!!

            Pernah suatu ketika aku duduk dan bersandar pada bahu sahabatku, aku mengangkat wajahku sambil menatap wajahnya yang hanya terdiam dengan tatapan kosong menatap pohon yang jauh disana. Tanpa aku sadari aku meneteskan air mata, aku merasakan kesedihannya meskipun dia adalah seorang pria yang tidak mudah meneteskan air mata tapi aku yakin di dalam hatinya merasakan pilu yang teramat dalam.

            Masih dengan tatapan kosongnya, aku merasakan tangan kanannya merangkulku dan semakin mendekatkan tubuhku ke tubuhnya. Tangan kirinya pun menghapus air mataku tanpa sekalipun memandang ke arah wajahku. Ku tegakkan kepalaku menatap sejajar dengan wajahnya dan dia berbalik menatapku sambil kedua tangannya memegang pipiku yang penuh dengan tetesan air mata. Untuk pertama kalinya aku melihat senyumnya yang menyemangatiku.

            Entah apa yang ada di dalam pikiran kami, mungkin karena kami merasakan hal yang sama tapi ini tak seperti biasanya, jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya, mungkin karena pertama kalinya wajahku sedekat ini dengan wajahnya. Mungkin dia juga merasakan hal yang sama, aku merasa sangat legah dan nyaman, aku tersenyum dan dia semakin mendekatkan wajahnya padaku, tiba-tiba kesedihan itu sejenak hilang dan aku seketika menutup mata ketika bibirnya tepat menyentuh bibirku dengan lembut. Ciuman itu terasa sangat lama meskipun sebenarnya hanya sesingkat kata yang mengatakan “aku mencintaimu.” Sesaat setelah aku tersadar, aku merasa malu dan segera aku berdiri kemudian meningglkannya tanpa sepatah kata.

            Semenjak tragedi itu aku merasakan perasaan yang aneh, terkadang aku merasa malu dan sering tersenyum ketika mengingat hal itu. Terkadang juga aku merasa malu dan jengkel dengan sikapnya yang memperlakukanku dengan seenaknya. Kini aku merasa sedih, malu dan jengkel namun terkadang merindukan sahabatku itu.

            Suatu hari ketika aku menemuinya bermaksud untuk mengatakan kejengkelanku padanya tapi dia terlebih dahulu bertanya tentang apakah ada yang bisa menjamin apa yang telah dilakukan oleh mantan pasangan kita? Kita adalah sahabat jika ada perasaan suka mengapa bukan dari beberapa tahun yang lalu kita melakukan hal yang dianggap dosa terindah bagi seorang pasangan? Itu yang dikatakannya padaku.

            Sejenak aku terdiam kemudian dengan sedikit nada emosi aku juga bertanya padanya. Apakah sahabat itu harus sampai berciuman menempelkan bibirnya kepada sahabatnya..!!?? Apakah sahabat itu harus merusak persahabatannya dengan melampiaskan dendam kepada orang yang telah menyakitinya!!?? Lagi-lagi aku meneteskan air mata kemudian berbalik bermaksud untuk meninggalkannya namun lagi-lagi kedua tangannya mendekat dan memeluk tubuhku dari belakang, kini sangat terasa tubuhnya yang menempel pada bagian tubuhku dibelakang. Kurasakan tetesan air terjatuh tepat dipundakku, aku melirik wajahnya dan kulihat tetesan air mata keluar dari matanya yang tertutup. Apa yang sebenarnya terjadi tuhan? Aku mohon berikan aku penjelasan tentang semua ini tuhan!!

            Masih dalam dekapannya dia berbisik padaku dengan berkata “Kamu tidak pernah tahu jika selama ini aku bersedih bukan karena tersakiti oleh perasaan namun aku tersakiti oleh harapan,” dengan nada pelan dan tersedu dia melanjutkan “Aku selalu mengharap cintamu namun kau tetap mempertahankannya pada cinta yang lain, cinta yang telah mengkhianatimu.”

            Kata-kata itu seketika menghiangkan emosi dan kesedihanku bahkan membuat jantungku semakin berdebar. Aku berbalik mentapnya dan berkata “Tapi sahabat itu…..” belum sempat ucapanku selesai dia memelukku sambil ku letakkan dahiku tepat dengan dahinya. Matanya yang masih menyisakan air mata menatapku kemudian dia berkata “Aku tidak hanya ingin menjadi sahabatmu, aku tidak hanya ingin menjadi kekasihmu, aku ingin menjadi orang yang selalu berada disisimu hingga rambut ini memutih dan tubuh ini tidak dapat lagi melakukan apa-apa.”

            Mendengar ucapan itu aku merasa jika aku adalah seorang wanita yang sangat beruntung mempunyai sahabat yang akan menemaniku seumur hidup bahkan untuk selamanya.

            Kini aku dan sahabatku bukan hanya sekedar sepasang sahabat namun kami kini adalah sepasang ayah dan ibu dari anak-anak kami dan kini setiap saat aku dapat merasakan tiap sentuhan bibirnya yang lembut, hembusan nafasnya, tatapan matanya dan merasakan hangatnya pelukan dari tubuhnya. Tak ada yang salah dari ciuman seorang sahabat yang telah menajdi sahabat perjalanan hidup dunia dan akhirat.


NB: Cerita ini hanya cerita fiktif semata yang terlahir dari khayalan penulis.


Tantangan terdahsyat dan terkeren dalam menulis ketika kita mengisahkan peran berbeda gender dan berbeda usia. 

Salam Penulis.

1 komentar: