Contact : WA 089653002233 | Instagram : @rhyfhad


KLIK PLAY MUSIK

Minggu, 19 Februari 2017

MELEPASMU I (Versi Wanita)



Harus aku akui rasa cinta ini begitu dalam padamu, meskipun kini isi hatiku telah menjadi miliknya namun kau tetap tersimpan di ingatan ini. Dosa kah aku yang berharap kau kembali? Meski ku tau takkan mungkin terjadi. Aku ingin melupakan semua kenangan dan cinta namun aku tak kuasa, ingin kulupakan wajahmu, ingin ku hindari bayangmu tapi mengapa selalu tetap teringat dirimu walaupun sudah ada pengganti dirimu disini.

Seringkali aku kecewa dengan diriku sendiri yang selalu mencoba merasa memiliki cinta bersamanya. Kadang aku berpikir apalah arti hidup ini bila hanya berteman mimpi namun sesekali aku menyadarkan diri untuk tidak menyesali walau perih luka ini. Harus ku katakan yang ku inginkan hanyalah kesetiaan diatas segalanya.

Kita tak bisa bersama bukan karena salahmu bukan pula karena inginku melainkan keegoisan mereka (orangtua) yang saling menjanjikan perjodohan di masa lalu. Hingga membuat berakhir semua kenangan yang tersusun. Kamu yang selama ini menemani hari-hari dan kebodohanku tak akan lagi mampu ku dekati, kamu yang meneduhkanku disaat panas yang melindungiku dari hujan, kamu yang selalu pasrah dan mengalah dari keinginan kita yang berbeda,  kamu yang selama ini telah memberikan kesungguhan cinta kini semakin hari menjauh hilang bagai tertelan langit.

Hubungan yang kita jaga dari berbagai prasangka kini hilang bagai tak berbekas. Cintaku yang putih hanya untukmu yang ku anggap takkan pernah berakhir hingga habis nafasku ternyata hanya sebuah kata yang terucap dalam hati.

Seiring berjalannya hari aku mulai merasakan dan menyadari putaran waktu telah merubah takdir hidupku begitupula dengan rantai asmara yang kurasakan. Kamu yang ku inginkan perlahan pergi bersama kenangan sedangkan dia yang selalu ada menjadi yang aku butuhkan meski aku tak pernah menginginkannya.

Relakah dirimu selama ini yang melepasku hidup bersamanya? Katakan padaku meski tak berucap, beri aku isyarat tentang apa yang kamu inginkan. Masih teringat jelas di hari (pernikahanku) itu, seketika keheningan terjadi di dalam ruangan ketika dirimu hadir berjalan menuju ke arahku. Disaat aku meminta maaf meneteskan air mata di pelukanmu disaat yang sama aku meminta izinmu untuk melepasku hidup bersamanya. Kamu tak pernah berucap kata, kamu hanya mengeluarkan air mata kesedihan sambil memelukku erat. Sekejap keheningan menjadi kesedihan bagi sebagian orang yang menyaksikan. Mungkin saat itu terakhir kali aku bisa merasakan tanganmu menghapus air mataku, sambil tersenyum menatapku tanpa berucap kata kamu berbalik pergi menjauh dan hilang dari pandanganku.

Aku berharap air mata dan senyuman itu sebuah kerelaan mu demi kebahagiaan dan masa depanku dan aku pun berharap kelak suatu saat kamu bisa menemukan seseorang yang lebih dari apa yang aku miliki. Semoga kita bisa saling melupakan meskipun kenyataannya sulit dan semoga hubungan kita tidak berakhir dalam kebencian meskipun luka ini abadi.

Bersambung Ke Bagian II... (Klik dan Baca Disini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar