Contact : WA 089653002233 | Instagram : @rhyfhad


KLIK PLAY MUSIK

Minggu, 18 Desember 2016

KEMBALI MERINDU 2




Kisah lanjutan dari tulisan beberapa tahun yang lalu yaitu (Baca Dulu) Kembali Merindu (klik Disini)

Aku tidak yakin jika aku sedang depresi, aku tidak merasa sedih tapi juga tidak merasakan bahagia. Aku dapat tertawa, bercanda bahkan juga tersenyum speanjang hari, tapi terkadang jika aku sendiri terdiam dimalam hari aku lupa dengan definisi rasa yang aku rasakan.

Aku benci rasa ini, rasa ketika aku sedih namun aku pun tak tahu mengapa. Aku merasa ada kekosongan di dalam diriku namun aku tak dapat menjelaskan kekosongan itu. Ketika mereka bertanya kepadaku tentang apa yang terjadi padaku tetap saja aku tak dapat menjelaskannya.

Aku merasa seperti merindukan seseorang  yang tak pernah bisa aku temui, seperti aku membutuhkan seseorang yang tidak pernah bisa membutuhkanku.

Terkadang kesedihan hanya menjadi teman di dalam pikiranku.... Aku mulai membenci diriku sendiri...... dan terkadang aku ingin semua orang meninggalkanku sendiri, namun diwaktu yang sama aku juga ingin seseorang memelukku dan berkata “Tersenyumlah, semuanya akan baik-baik saja.”

Semua orang tau jika aku telah merelakanmu..... Aku tak menyalahkan siapapun ataupun membenci siapapun, aku hanya membenci perasaan ini, perasaan dimana aku sulit menjelaskan definisi rindu yang kurasakan kepadamu....

Hey... tahukah kamu dengan kesedihanku saat ini? Apakah kamu dapat melihatku ketika aku sedang menangis? bagaimana kabarmu disana? apakah kamu baik-baik saja disana? Apakah kamu punya teman baru disana? Apakah kamu merindukanku disana? apakah kamu merasakan apa yang kurasakan tiap kali aku menginngat tentangmu? Maaf.... Maaf.... maafkan aku selalu bertanya banyak hal kepadamu. Aku yakin kamu selalu menjawab semua pertanyaanku ini meskipun tak pernah ku dengar lagi suara mu. Aku yakin kamu dapat melihat kesedihanku.. Sampai saat ini aku selalu menyebut namamu dalam doa ku meskipun ku sadari bahwa tuhan pun pasti tertawa menggelengkan kepala setiapkali aku memohonkan takdir yang tak pernah ia tuliskan.

Tahukah kamu jika aku tetap berusaha bangkit dari kesedihan, semua orang tau jika aku merelakanmu dan beberapa kali aku mencoba membuka hati kepada beberapa orang tapi tetap saja senyummu selalu membayangiku. Aku sangat ingin bercerita banyak hal kepadamu, andai saja kamu ada disni saat ini pasti kamu mendengarkan ceritaku sambil menatapku dengan senyum dan sesekali setuju dengan yang aku katakan meskipun kamu juga sesekali tertunduk sambil tersenyum menatap layar android yang ada di genggamanmu. Maafkan aku yang terkadang egois dan selalu jengkel terhadapmu ketika kita berbicara namun kamu lebih memfokuskan mata ke android yang kamu genggam. Aku sangat menyesal dengan perkataanku membentakmu berharap jika mata mu akan buta karena kebanyakan menatap layar android. Aku sangat menyesali perkataanku ituu... kini kamu benar-benar buta menutup mata tak dapat lagi melihatku untuk selamanyaa.....

Banyak hal tentang kita perlahan mulai terlupakan oleh ingatanku, namun ada banyak hal juga masih tersimpan di dalam perasaanku. Aku teringat sejak pertama kali kamu masuk kuliah disaat kita menjalani hubungan jarak jauh, kamu menelponku dengan nada kesedihan karena rindu dengan aktifitas keseharianmu yang dulu. Hingga akhirnya beberapa tahun berlalu kamu masih tetap menelponku, namun waktu itu sedikit berbeda kita sering berbeda pendapat dan aku mengakui jika aku memanglah egois mementingkan perasaan sendiri. Aku sangat menyesal dengan sikapku yang selalu membatasi pergaulanmu, aku cemburu dan tak ingin jika kamu berbagi kesenangan dengan siapapun termasuk teman-temanmu, aku tak ingin jika adik junior ataupun mahasiswa baru melirik padamu disaat kamu terlalu sering menghabiskan waktu bersama mereka. Tapiii...... aku sangat menyesali ituuu.... disaat kamu telah tiada merekalah yang kini menjadi sahabatku, merekalah yang menghabiskan banyak waktu untuk menghiburku sambil bercerita banyak tentangmu.. bahkan mereka lebih mengenal diriku daripada aku yang mengenal mereka, itu karena mereka sering mendengarkanmu bercerita tentangku ataupun tentang kita....

Maafkan aku yang selalu merindukanmu meskipun telah merelakanmu, maafkan aku yang selalu mengharapkanmu meskipun ku sadari bahwa tuhan pun pasti tertawa menggelengkan kepala setiapkali aku memohonkan takdir yang tak pernah ia tuliskan.

Tetaplah tersenyum disana menatapku dengan bahagia. Salamku untukmu, senyumku untukmu dan doaku selalu untukmu.


Jumat, 31 Juli 2015

UNTUKMU (Wanita Berbadan Mungil Dengan Tingkah Aneh Yang Suka Banyak Bergerak)

       

            Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...Hey.. wanita berbadan mungil dengan tingkah aneh yang suka banyak bergerak..!!  Sudah cukup lama aku tidak mendengar suaramu, beberapa pesan dan sapaanmu di media sosial juga sudah jarang kamu kirimkan padaku. Terkadang kamu membalas pesanku dengan singkat bahkan dengan kata yang sedikit jutek. Apakah kamu sibuk disana? Apakah sudah ada orang yang lain? Begitu cepatnya kah kamu berubah? Hahaha… maaf.. aku lupa, aku ini bukan siapa-siapamu.. segala hak untuk memperhatikan dan mengurusi hidupmu bukanlah urusanku.

Bagaimana kabar para sahabatmu? Yang dulu keseruan kalian pernah kamu ceritakan. Aku titip salam pada mereka. Titip salam juga untuk pria yang pernah kamu ceritakan padaku. Apakah kamu disana pernah memikirkanku? Atau memikirkan hal yang pernah kita lakukan bersama? apakah disana kamu juga tersenyum jika mengingat kebodohan dan kebersamaan yang memalukan kita saat itu? Kalau kamu lupa tenang saja aku masih mengingatnya dalam pikiranku yang telah menjadi kenangan yang membisu , menjadi pembisik rindu saat aku mengingatmu.

Siapa pria yang bersamamu saat ini? Pria yang ada di dalam hatimu? Betapa beruntungnya dia bisa memilikimu, betapa senangnya dia bisa menjadi penyebab tawa bagimu, dan betapa serunya dia bisa bercanda dan masuk ke dalam hidupmu. Bukan seperti aku yang mengendap-endap masuk ke dalam hatimu, lalu menyesal telah melakukan kebodohan itu.

Pernah beberapa kali aku merindukanmu bahkan menyebut namamu dalam doa dan memikirkanmu saat doa ku mengalir melalui ucapan bibirku. Bolehkah aku melakukan hal seperti yang kamu sukai dari pria lain? Bolehkah aku merindukanmu, mencintaimu, memperhatikan dan mendoakanmu? Masih bolehkah aku menghubungimu secara berkala? Masih bolehkah aku merindukanmu meskipun kau telah bersama dia?

Saat itu kita memang belum pernah bertemu, kita memang belum pernah saling menggenggam tangan, kita belum pernah saling menatap, kita belum pernah saling berpeluk, tapi sadarkah kamu kalau cerita kita begitu nyata? Saling bercanda dan mencela tapi menyenangkan serta menyisahkan kenangan. Kini aku benar-benar merasa kehilangan.

Hey.. wanita berbadan mungil dengan tingkah aneh yang suka banyak bergerak..!! bisakah kamu berhenti menjual baying-bayang? Aku benci ketika harus terus mengingatmu ketika bahkan kutahu kau tak pernah mengingatku! Aku takut.. aku takut ketika harus memikirkanmu ketika bahkan kusadar kau tak memikirkanku.. saat ini aku dipermainkan oleh kenangan, aku tak dapat mengendalikan perasaan, saat ini aku yang dikendalikan oleh perasaan..

Aku pernah mencoba untuk melupakan sosokmu dan menghapus semua tentangmu. Aku selalu berharap untuk tidak lagi merindukanmu namun aku terlalu lemah untuk bisa melupakanmu.
Salam dariku, seorang pria yang telah mengendap-endap memasuki kehidupanmu.

Cerita ini hanya fiktif belaka, jika terjadi kesamaan itu artinya bukan kebetulan..

Dosa Ini Terlalu Indah Untuk Dilupakan





Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...Tidak pernah ku sangka hati keras dan tak peduli tentang cinta ini bisa luluh oleh mu, hatiku yang dulu dingin oleh perhatian seorang wanita kini dapat tersenyum. Harus aku katakan kepadamu bahwa ada cinta yang lain yang lebih dulu menetap di dalam hatiku dan itu menjadi salah satu alasan mengapa selama ini aku menutup hati kepada cinta yang lain. Tapi entah mengapa kamu itu berbeda, kita tak saling mengenal dan tak saling sapa namun seperti ada komunikasi antara perasaan yang sama. Saat ku coba untuk mengenalmu tidak butuh waktu lama untuk bisa mengakrabkan diri denganmu, sudah cukup lama sejak saat itu kita berteman disalah satu media soisal namun tak pernah sekalipun aku ataupun kamu mencoba untuk saling menyapa hingga akhirnya untuk pertama kali dalam hidupku aku merasakan bibir, hidung bahkan tenggorokan ini perlahan tersenyum ketika kamu menyapa ku di salah satu akun media sosial milikmu. Harus kuakui bahwa selama ini aku memperhatikanmu walaupun hanya sebatas media sosial, semua tulisan aktifitas dan berbagai fotomu jarang ku lewatkan.

Tahukah kamu disaat pertama kali kamu menyapaku, rasanya tarikan nafas dan hembusan nafasku ini tidak dapat berjalan secara otomatis, butuh beberapa waktu untuk bisa melupakan bahwa aku bernafas secara sadar sambil tersenyum karenamu. Akupun tidak butuh berhari-hari untuk bisa bercanda lepas denganmu, kita tak pernah bertemu namun kita akrab bagaikan orang yang sudah bersahabat bertahun-tahun lamanya. Hingga tiba suatu saat dimana pertama kali aku bertemu denganmu, saat itu kamu terlihat begitu cantik meskipun dengan wajah yang tampak lelah dan sedikit kusam. Aku memberanikan diri untuk menyapamu meskipun dengan cara bercanda, di dalam hati aku merasa malu namun juga ingin menyapa dan mendengar suaramu. Memang tidak butuh waktu lama untuk bisa mengakrabkan diri denganmu meskipun itu singkat tapi rasanya lebih dari cukup bagiku untuk bisa menatapmu secara diam dan bisa menyentuh tanganmu.

Disaat aku berusaha mencoba untuk sejenak melupakanmu namun selalu saja aku tidak berhasil. Aku mencoba meyakinkan diriku jika ini hanyalah rasa ingin memiliki, aku sadar jika kita tidak saling membutuhkan dan aku sangat menyadari jika akan ada hati yang terluka diantara kita jika tetap seperti ini. Aku memutuskan untuk tidak berharap pada keinginan yang tak akan pernah menjadi kenyataan. Namun setelah beberapa saat kita tidak saling menyapa tiba-tiba kamu mengucapkan kata rindu kepadaku meskipun itu hanya sebuah candaan bagimu namun bagiku itu nyata. Aku tak dapat berkata banyak, hanya ucapan terimakasih yang dapat ku katakan kepadamu karena aku tak pantas untuk dirindukan dan sangat tak pantas untuk masuk ke dalam hidupmu.

Setelah beberapa waktu berlalu aku tetap meyakinkan diriku untuk menjaga perasaan kepadamu dan aku memutuskan untuk mengakhiri semua ini dengan cara mengajakmu bertemu dan berbicara berdua, aku berharap setelah pertemuan ini kita bisa saling melupakan. Di hari pertemuan itu hanya ada aku dan kamu, masih saja kamu terlihat cantik. tingkahmu yang selalu ceria dan banyak bergerak membuatku selalu tersenyum menatapmu. Mulutku serasa terbunkam membisu tak dapat mengatakan untuk mengakhiri semua ini ketika kamu bercerita tentang kisah cinta dan perjodohanmu. Aku menyimak semua kisahmu dan aku mencoba untuk tetap menjawab dengan nada bercanda meskipun ada sedikit rasa sedih karena ingin berpisah denganmu. Saat  itu kamu juga berkata jika setelah hari ini kita tidak akan bertemu untuk waktu yang lama dengan alasan kamu ingin melanjutkan study di tempat yang cukup jauh. Aku tetap menyimak semua perkataanmu hingga akhirnya tanpa sadar tangan ini menyentuhmu dan merangkulmu. Kamu terlihat biasa saja ketika aku merangkulmu bahkan kamu berbalik memelukku dengan erat sambil menggoyangkan tubuhku dan kamu berkata jika tubuhku ini sangat kecil dan mungil berbeda dengan pasanganmu yang memiliki postur tubuh yang lebih tinggi dan lebih berisi. Walaupun tubuhku berada di dalam pelukanmu namun aku menyadari jika kita berdua tidak memiliki rasa untuk saling memiliki bahkan nafsu untuk saling berpelukanpun mungkin saj tidak kita rasakan.

Tahukah kamu apa yang kurasa disaat tanganku memelukmu? Aku tidak merasakan cinta, rasa ingin memiliki ataupun rasa yang aneh. Aku hanya merasakan kesedihan dan penyesalan, aku merasa sedih karena pertemuan ini singkat, perkenalan ini singkat namun sangat berkesan bagiku, aku merasa sangat menyesal mengapa baru saat ini aku bisa mengenalmu, mengapa saat itu kamu tidak berada disini? Dalam hati aku hanya dapat berkata terimakasih karena kamu telah mengizinkan aku untuk hadir dan menjadi salah satu bagian dalam kisah hidupmu.

Hembusan nafas darimu dapat kurasakan karena jarak antara kedua matamu sangatlah dekat dengan kedua mataku, saat ku tatap matamu kamu sedikit tersenyum sambil menutup mata, entah apa arti dari detak jantung ini yang berdetak tidak seperti biasanya. Tanpa berpikir panjang tiba-tiba bibir ini ingin menyentuh keningmu, maka saat itu juga bibir ini menempel tepat di keningmu, aku merasakan sesuatu yang aneh entah apa definisi dari rasa itu dan aku berharap kamu tidak merasakan hal yang sama.

Setelah beberapa saat berlalu aku kembali mengajakmu bercerita dengan nada bercanda, begitupula dengan dirimu yang menanggapiku dengan candaan. Aku teringat ketika kamu mengatakan jika kamu tidak mempunyai rasa lagi dengan seorang pria bahkan denganku pun kamu tidak memiliki rasa, aku selalu berharap semoga perkataan itu benar. Dari awal aku takut jika suatu saat nanti aku mempunyai perasaan lebih dari rasa suka terhadapmu, aku takut jika suatu saat aku berharap dan menginginkanmu yang tak mungkin kumiliki.

Tidak lama setelah kita bercerita aku merasa jika hanya beberapa saat denganmu membuatku merasakan lebih dari senang. Terkadang sesekali kamu tiba-tiba memelukku disaat kamu duduk di sampingku, katamu aku bagaikan anak kecil dan sesekali pula aku membalasnya dengan pelukan candaan tapi sebenarnya aku terharu dan sedikit gembira tanpa merasakan nafsu bisa bercanda bersentuhan denganmu. Setelah semua pembicaraan dan candaan kita selesai, disaat aku ingin mengantarkanmu kembali ke rumah, dengan perasaan senang dan sedikit terharu aku memberanikan diri untuk memelukmu dan berharap pelukan ini menjadi yang terakhir, sepertinya kamu juga merasakan hal yang sama, sambil memelukku erat kamu menatap tepat di hadapan mataku, sekali lagi ku rasakan hembusan nafasmu hingga akhirnya jarak bibir yang saling berdekatan ini tersentuh dan aku merasakan lembutnya bibirmu, aku menatapmu yang berada sangat dekat denganku, kamu tetap terlihat cantik meskipun sedang terpejam, akupun memejamkan mata sambil merasakan detak jantungmu yang sedikit lebih cepat, hembusan nafasmu yang hangat juga kurasakan serta bibir yang terasa dingin itu juga tetap kurasakan.

Setelah kejadian hari itu aku merasakan sesuatu di dalam hatiku yang sangat sulit untuk aku definisikan, mungkin aku merasakan suka kepadamu namun ini bukan rasa suka seperti jatuh cinta, bukan pula rasa suka karena nafsu, telah ku katakan padamu tentang keanehan yang kurasa namun kamu menjawab itu tidak mungkin dan kamu berkata jika itu hanya perasaanku saja, yah.. semoga yang kamu katakan itu benar dan semoga kamu tidak merasakan seperti apa yang ku rasa saat ini.

Aku selalu berharap setelah ini, setelah kita berpisah semoga kita melupakan dosa yang cukup indah ini, meskipun ini sangat sulit bagiku namun aku yakin kamu bisa melupakanku dan kisah ini. Tetaplah setia kepadanya dan aku juga demikian. Di dalam hati aku berjanji takkan lagi sering atau setiap hari menghubungimu. Semoga tingkah dan cara bercandamu tetap seperti ini dan semoga kamu tidak merasa marah dan benci padaku atas semua yang pernah kulakukan padamu. Maaf jika aku masuk ke dalam hidupmu tanpa alasan dan terimakasih telah membuat hati yang keras dan beku ini mengerti arti sebuah perkenalan juga arti persahabatan. Jika tuhan mengkhendaki kita akan dipertemukan lagi suatu saat nanti tanpa harus terlebih dahulu merencanakan pertemuan.

Cerita ini hanya fiktif belaka jika ada beberapa kesamaan ini memang disengaja oleh penulis…

Kamis, 20 November 2014

ENTAH SIAPA SOSOK WANITA YANG ADA DI SETIAP TULISAN DI BLOG INI

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...           
           
           Beberapa tahun terakhir beberapa tulisan dan cerita yang tercipta dari khayalan atau pikiranku hampir semuanya adalah kisah dengan genre yang berbeda dari aku yang mengisahkannya, seperti aku ini adalah seorang ibu, seorang bapak, dan yang paling aneh lagi aku sebagai wanita atau pacarnya orang atau sahabatnya orang lain. Awalnya aku menganggap ini adalah sebuah tantangan karena bisa merasakan menjadi orang lain itu sebuah hal yang luar biasa, seperti merasakan jika kehilangan orang yang disayangi atau bahagia dengan pertemuan yang berakhir dengan cinta atau kisah yang sedih yang juga membuat saya yang menuliskan ikut terhanyut dalam kesedihan dalam kisah yang dikhayalkan dan dipikirkan oleh saya sendiri.


            Disaat ingin menuliskan kisah selalu saja saya tertarik untuk mengisahkan seorang wanita. Saya juga terkadang heran dengan sosok wanita tersebut, disaat saya mengisahkan wajahnya seolah nyata dalam pikiranku. Dengan jelas saya bisa membayangkan rambutnya, senyumnya, keceriaannya dan kesedihannya. Hampir semua kisah di blog ini yang berkarakter wanita itu adalah dia. Seorang wanita yang tercipta dari khayalan yang seolah nyata dan sering kali membahasakan perasaannya melalui pikiranku dan akhirnya menjadi sebuah khayalan yang berakhir disebuah tulisan.

            Sebelum saya menuliskan kisah wanita itu lagi, saya tiba-tiba tersadar bahwa mungkin selama ini kisahnya itu nyata namun melalui pikiranku dia ingin jika kisahnya dituliskan agar semmua orang tahu bahwa itu adalah dia. Tapi sampai saat ini saya belum tahu siapa namanya dan tidak pernah terpikir jika harus memberinya nama karena sebagian dari tulisanku menggunakan kata “aku” atau “saya” tanpa memakai nama seseorang yang bercerita.

            Beberapa saat yang lalu saya juga tersadar dengan melihat beberapa tulisan kisah yang pernah saya buat ternyata memang dari cerita yang lalu hingga sekarang saling berhubungan dan kisahnya tanpa saya sadari memang saling berkaitan. Saya pernah berpikir apakah saya ini adalah reinkarnasi dari wanita tersebut? ataukah saya ini adalah portal dari pikiran wanita tersebut? tapi tidak mungkin jika saya adalah perempuan tersebut karena pada umumnya saya ini seperti pria lainnya yang dulu sering melakukan perkelahian antar kelas, antar sekolah, antar fakultas, hingga antar jemput semua saya lakukan, dari yang halal hingga yang hampir haram juga pernah saya rasakan dan yang terakhir beberapa detik yang lalu saya periksa dan beberapa menit memperhatikan sambil menundukkan kepala saya bisa pastikan bahwa saya ini adalah pria. Mungkin semua tentang si wanita itu dan kisahnya hanyalah sebuah kisah khayalan dan kebetulan semata. Anda tidak perlu membuka atau kembali membaca beberapa kisah tersebut, beberapa hari atau beberapa menit nanti juga saya akan membuat kisah wanita tersebut.

Meskipun beberapa pembaca hanya membaca tulisan-tulisan di blog ini pada bagian awal atau akhir saja atau bahkan hanya melihat komentar dari beberapa orang dan juga ikut berkomentar sesuai apa yang dikomentari orang-orang itu memang tidak menghargai hasil pemikiran si penulis namun itu juga tidak apa-apa bagi penulis di blog ini karena tidak ada paksaan untuk membaca atau melihat tulisan yang ada di blog ini. Terimakasih karena telah berkunjung kesini.

Rabu, 23 Juli 2014

CINTAKU TELAH PERGI DISAAT KAMU KEMBALI



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...            Akhir-akhir ini setiap aku bertanya kamu jarang menjawab dan jarang pula kamu merespon apa perkataanku. Aku selalu bertanya pada diriku tentang bagaimana diriku di mata dan di hatimu saat ini? Apakah aku meragukan untukmu? Setelah sekian lama kita bersama apakah ada yang melebihi perhtianku padamu? Apakah ada seseorang yang membuatmu merasa nyaman berada disampingnya selain diriku? Dan apakah kamu ingin melepasku hanya untuk cinta sesaat yang merasuki pikiranmu? Semua dugaan dan kecemasanku hanya ku anggap sesuatu yang berlebihan bahkan aku sangat merasa bersalah dan berdosa kepadamu ketika aku melakukan tuduhan di dalam hati hanya kepadamu seseorang yang telah menjadi sepenggal dari kisah hidupku.

            Awalnya aku hanya merasa bersalah padamu karena tempo hari aku pernah mengabaikan perasaanmu hanya karena aku ingin melihatmu bahagia bersama teman dan lingkungan sekitarmu dan juga aku ingin membuatmu paham dan mengerti pentingnya dirimu tanpa harus bergantung pada orang lain sekalipun itu adalah aku. Semua itu memang sebuah kesalahan karena kamu salah menafsirkan semua itu dan menganggapnya sebuah ketidakpedulianku padamu dan perlahan membuat perasaanmu menjadi hilang padaku, itu katamu waktu itu. Aku berani bersumpah jika waktu itu aku hanya ingin membuatmu keluar dari zona nyamanmu selama ini. Maaf jika saat itu kamu salah menafsirkan maksudku.

            Suatu hari ketika kamu dekat dengan seorang pria yang kebetulan adalah sahabatmu yang telah kamu kenal beberapa tahun yang lalu, aku sama sekali tidak cemburu ataupun membatasimu dekat dengan pria manapun karena bagiku kepercayaan terbesarku ada pada hatimu. Aku juga mengenal pria tersebut, dia pria yang baik, seorang yang taat pada agama, dia juga cerdas dan juga setia pada pasangannya. Jadi apa salahnya jika kamu dekat dengannya hanya untuk berteman dan belajar bersama lagi pula dengan adanya satu orang wanita yang sering bersama kalian, wanita itu juga merupakan sahabatmu dan membuatku semakin percaya dengan persahabatan kalian dan juga membuatku sedikit legah karena bisa melihatmu mempunyai sahabat.

            Namun seiring berjalannya waktu aku merasa jika ada sesuatu yang berbeda, aku melihat kamu cemburu dengan kisah cinta para sahabatmu yang kisahnya bahagia tidak sebahagia dan seromantis yang kamu jalani. Akhir-akhir ini kamu banyak menuntut sesuatu dan janji dariku. Karena aku menyayangimu maka dengan segala macam cara yang halal meskipun itu dengan cara yang menyedihkan aku akan berusaha melakukan untukmu. Aku senang melihatmu tersenyum dan bercanda padaku. Tapi tetap saja sifat kerasmu masih seperti yang dulu, sedikit tersinggung, emosi kemudian ngambek tapi meskipun demikian aku masih takkan pernah menyerah meluluhkan hatimu hingga kamu bisa kembali tersenyum.

            Beberapa hari yang lalu aku sedikit kecewa terhadapmu yang kurang meresponku hanya karena sebuah chatting di sosial media, awalnya aku membiarkanmu karena aku melihat kamu sangat senang dengan tawa gembira sambil memegang hp dan itu juga membuatku senang karena akrabnya sahabatmu kepadamu. Tapi tahukah kamu apa yang membuatku terluka saat ini? Bukan karena aku cemburu atau aku kurang mendapatkan perhatian darimu tapi karena tanpa sengaja aku menemukan sebuah chat yang dengan sengaja kamu sembunyikan di hp milikmu. Aku sempat heran mengapa sebuah aplikasi terpisah sendiri dari kumpulan aplikasi di folder  sosial media. Aku sedikit penasaran dan mulai membuka satu persatu percakapanmu dan tanpa sengaja aku membaca sebuah chat dari sahabat pria mu yang memanggilmu dengan kata sayang dan kamu juga membalasnya dengan kata sayang, bagiku itu bukan masalah tapi entah mengapa kamu ceritakan masalah pribadi kita padanya? Aku sangat kecewa karena kamu mengatakan padanya jika kamu tidak menyayangiku lagi dan berniat untuk meninggalkanku suatu saat nanti tanpa harus mengatakan padaku. Tahukah kamu jika yang membuatku sangat terluka ketika sahabatmu itu mengungkapkan perasaannya padamu yang dia katakana jika dia sangat nyaman berada di dekatmu dan kamu juga menanggapi dengan bertanya kapan kamu mulai merasakannya? Kamu juga berkata harus jaga diri kepadanya ketika pacar sahabatmu itu berada di dekatnya dan kamu juga sempat mengatakan jika kamu harus jaga diri dan tidak terlalu berharap padanya karena dia sudah punya pacar dan kamu takut menjadi perusak hubungan diantara mereka tapi kata darinya yang menyuruhmu merasakan hati kecilmu sepertinya dia memang serius mencintaimu. Aku mengambil kesimpuan jika secara tidak langsung sahabatmu itu mengatakan perasaannya padamu dan secara tidak langsung kamu menerimanya dengan semua perasaan yang dia rasa namun kalian terikat oleh hubungan masing-masing oleh pacar kalian dan kalian memutuskan untuk menjadi sahabat sampai salah satu atau kalian berdua melepaskan pasangan kalian. Itu maksud kalian kan? Maaf tanpa sengaja aku membaca semua privasi kalian, belum lagi sembuh luka ini lagi-lagi aku menemukan catatan curhatan hatimu di sebuah folder konsep pesan di hp mu, kamu mengatakan jika kamu diantara dua pilihan dan dihadapkan oleh kisah cinta yang menyakitkan. Sekali lagi maaf telah membuka privasimu.

            Sekarang aku tidak heran ketika kamu dengan sembunyi-sembunyi chat dengannya setelah aku berpura-pura mendekat kamu mengganti obrolan tersebut dengan aplikasi lainnya dan aku tidak heran lagi ketika kamu membatasi kedatanganku ke tempatmu karena mungkin saja juga ada kedatangan darinya, aku juga tidak heran ketika kamu tiba-tiba paham agama dan menyuruhku lebih rajin beribadah karena kamu telah belajar banyak darinya dan ingin aku menjadi cerminan darinya dan mungkin bagimu imam yang baik yang sesuai dengan harapanmu adalah dia bukan seperti diriku ini. Wajah dan tingkahku selalu baik-baik saja di hadapanmu namun hati ini menangis ketika kamu selalu berkata ingin putus denganku dengan alasan hanya sementara hanya untuk lebih fokus pada ujian akhirmu meskipun sebenarnya bukan itu maksudmu dan semua lagu galau yang kamu putar sepertinya mengarah kepada kisah kita yang harus mengakhiri semua ini dan kamu akan memulai yang baru dengannya dan juga pertanyaanmu yang selalu mengatakan jika seandainya bukan aku yang menjadi pasanganmu di pernikahan nanti apakah aku akan bersedih? Jika manusia itu adalah manusia normal pasti rasa sedih itu ada dan akan selalu membekas hingga akhir hayatnya.

            Tahukah kalian jika kalian menyakiti hati pasangan kalian yang telah memperjuangkan kalian? Suatu saat nanti jika kita memang harus terpisah aku sudah mengetahui akan seperti apa jadinya, aku hanya ingin mengatakan kalimat “Cukup  tau saja”, seperti yang kau katakan ketika kamu mengetahui perasaannya kepadamu. Namun bagiku yang terlanjur mengetahui semua ini maka aku akan berusaha tetap tersenyum melihatmu bahagia. Aku mencintaimu demi mencintai semua hal yang kamu cintai tapi tolong maafkan aku jika suatu saat cintaku telah pergi disaat kamu kembali.

Cerita ini berasal dari curhatan seorang teman penulis sebut saja namanya Si Hati  yang kebetulan curhatannya ingin dituliskan disini.

Sabtu, 12 Juli 2014

AKU MENGERTI KARENA AKU MERASAKANNYA



Suatu hari aku menemukan tulisanmu ini..............

            Sulit menjelaskan kepadamu bagaimana rasanya hatiku disaat menatapmu tersenyum, seperti ada sesuatu di dalam dirimu yang membuat detak jantung ini terasa cepat. Mengapa rasa itu baru ku rasakan ketika kamu sudah ada yang memiliki? Mengapa aku tidak bisa melihat ketika itu tepat di hadapanku selama ini? Tapi kenapa baru sekarang aku bisa melihatnya? Sesuatu….. yang disebut… cinta.


            Aku yang tetap menunggu walau tahu kamu tidak akan datang padaku, aku yang tetap menanti walau tahu kamu tak akan kembali, meskipun aku bertahan aku tak layak dipertahankan, meskipun aku menunggu aku tak layak untuk diharapkan. Saat ini aku berpikir hanya ingin menikmati rasa sayang ini untuk kamu sebelum akhirnya rasa ini hilang dan tidak akan pernah aku rasa lagi sama siapapun. Aku mampu memaafkan seberapa besar kesalahanmu, sejujurnya itu bukan kebodohanku tapi karena ketulusanku mencintaimu. Aku mungkin saja bisa melupakan apa yang pernah kamu lakukan terhadapku namun tidak akan pernah aku lupa bagaimana kamu membuatku berarti. Seandainya kamu tahu, aku begitu tersiksa disini merindukan semua hal tentangmu, apakah kini kamu juga merasakan hal yang sama denganku?

            Walaupun kamu bisa menghapus air mata di wajahku, kau masih tidak bisa mengerti penyebab kesedihanku. Aku hanya bisa menarik nafas yang dalam dan menghembuskannya sambil tersenyum meskipun disaat yang sama hatiku bersedih. Aku bahkan masih bisa  mengingat beberapa perkataanmu padaku, kamu pernah berkata jika kita harus berhenti melakukan hal-hal seperti yang orang lain lakukan karena kita ini berbeda. Hingga saat ini aku percaya bahwa memang kita berbeda dengan mereka. kisah dan kehidupanku tidak seindah mereka.

            Aku pasti sudah kehilangan akal waktu itu, bagaimana aku bisa meninggalkanmu? Aku hanya mencintaimu, aku benar-benar minta maaf. Kamu tahu jika aku selalu memberimu luka tapi aku yakin bukan itu yang membuatmu marah. Mungkin karena perkataanku yang mengecewakanmu? Atau mungkin karena aku terlalu possesif terhadapmu? Walaupun kamu tidak bisa merasakan apa yang ku rasa namun aku sekarang tahu apa yang sedang kamu rasakan. Maafkan aku yang tidak bisa melakukan beberapa hal tanpamu. Saat ini aku mulai menyadari jika segala sesuatu tidak akan memberikan makna yang sama pada setiap kondisi. Aku akan tetap bahagia jika bisa selalu bersamamu.

*******

            Aku menemukan dan membaca salah satu tulisan kata hatimu ini disaat aku berkunjung ke rumah ibumu, Banyak kata dari tulisanmu yang mebuatku terharu dan sedikit membuatku tersenyum ketika mengingat beberapa kisah yang juga kau tuliskan di sebuah buku tebal bersampul warna hitam dengan hiasan beberapa warna pink dan ungu.

            Setelah kamu ketahui pada waktu itu ternyata kamu hanya keliru menilaiku kamu tiba-tiba berubah seakan menjadi bukan dirimu dan kamu menjadi dirimu yang sesungguhnya. Aku sempat terkejut namun setelah membaca tulisan diary milikmu aku mulai menemukan sedikit demi sedikit jawaban tentang dirimu.

            Selama pacaran denganku dulu kamu memang membuatku sedikit jenuh dengan sikapmu yang keras dan susah bagiku untuk menasihatimu dengan sifatmu yang tidak peduli dengan perkataanku, hingga akhirnya aku memutuskan untuk tidak menemuimu beberapa saat dan ketika waktu itu kamu mulai sedikit berubah. Setelah membaca beberapa tulisanmu aku mulai mengerti jika pada saat itu kamu khawatir padaku, kamu juga merasa cemburu dan sangat merasa kehilangan dariku.

            Beberapa tahun pacaran kita akhirnya menikah juga yah.. aku berhasil menaklukkan kerasnya hati dan sikapmu itu. Kau bagaikan seorang wanita tercantik yang ku impikan semenjak aku mengenal cinta.

            Beberapa tahun bersama, kamu tak hanya menjadi seorang istri namun kamu juga menjadi seorang ibu dari sepasang anak kembar ini.

            Hari ini tepat hari ulang tahun mu dan hari ini juga tepat dua tahun semenjak kepergianmu. Aku merasa sangat sedih ketika melihatmu berjuang demi sepasang anak ini dan akhirnya kamu meninggalkan kami dengan air mata kesedihan yang sangat haru. Kamu tidak sempat melihat dengan jelas seperti apa tingkah seasang anak ini kamu bahkan tidak bisa melihat dan mengajarkan mereka berjalan, menyebut nama,  dan menyanyikan lagu untuknya secara bergantian ketika mereka menangis bahkan ketika aku kesulitan aku biasa dibantu oleh ibumu.

            Hingga saat ini aku masih selalu percaya bahwa kamu selalu ada berada di dekatku dengan senyumanmu menatapku seperti yang kamu lakukan secara diam-diam menatapku dengan senyum disaat aku tertidur dan juga nada suaramu masih sangat jelas bisa aku rasakan, termasuk bisikanmu yang dulu mengatakan Jangan menunggu bahagia untuk tersenyum tapi tersenyumlah untuk bahagia. Bukan hanya nada suaramu yang lembut tapi juga nada suaramu yang meninggi masih bisa aku rasakan dengan perkataan yang sering kamu sebutkan jika merasa sedikit marah, kamu sering berkata  “sesutau yang kau tidak bisa rasakan bagaimana kau bisa mengerti?”

            Banyak hal yang ingin kamu lakukan bersamaku namun tak sempat kita lakukan, maafkan aku yang tidak bisa menepati janji itu kepadamu dan aku mengerti jika kita tidak akan pernah bisa merencanakan masa mendatang berdasarkan masa lalu. Aku mengerti karena aku merasakannya.

            Disaat aku merasakan cinta apakah kamu disana juga harus membalasnya dengan cinta? Disaat kamu disana mulai merasakan cinta apakah aku masih tetap harus dengan rasa cintaku ini? Akan ku simpan kisah kita sampai nanti kita bertemu disana.

Cerita ini hanya fiktif belaka, mohon maaf jika ada kesamaan..

Kamis, 03 Juli 2014

PERASAAN SEORANG ALBINO



            Apa yang dapat ku lakukan untuk membuatmu mencintaikuApa yang dapat ku lakukan untuk membuat mu peduli? Apa yang bisa ku katakan untuk membuat mu merasakan ini? Apa yang dapat ku lakukan untuk mu di sana? Mungkin karena aku berbeda dari makhluk ciptaan tuhan yang ada di muka bumi ini sehingga aku tak dapat melakukan apa-apa untuk dapat melakukan yang aku inginkan? Oh… tuhan sehina inikah hidupku…

            Aku kadang disebut siluman, kadang dihina dengan sebutan manusia jadi-jadian, tak jarang pula orang menyebutku dengan sebutan bule atau mister. Bentuk tubuhku tidak berbeda dari kalian semua, aku memiliki sepasang kaki, sepasang tangan dengan jumlah jari yang sama dengan kalian, akupun mempunyai sepasang mata, sepasang telinga, mulut, hidung dan semua yang kalian miliki juga aku miliki namun yang membedakan kalian dengan diriku yaitu perbedaan warna kulit, warna rambut, warna mata dan daya tahan tubuhku tidak sekuat yang kalian miliki.

            Kalian pernah mendengar kata Albino? Ataukah kalian pernah berteman, mengenal atau melihat 
orang albino? Aku tahu dalam pikiran kalian albino itu adalah orang yang mempunyai rambut pirang, mata yang aneh serta warna kulit yang putih pucat dan tak jarang orang juga menafsirkan jika berteman dengan seorang albino itu bisa mendapat celaka karena umur seorang albino tidak bisa bertahan lama seperti orang-orang pada umumnya bahkan sebagian orang menyangka jika seorang albino itu adalah siluman atau vampir karena tidak dapat bertahan dibawah sengatan sinar matahari. Itulah kenyataan yang harus aku hadapi selama beberapa tahun setelah aku dilahirkan di dunia ini dan aku tetap berbesar hati menerima semua yang dititipkan tuhan kepadaku.

            Banyak yang tidak menyukai keberadaanku namun juga ada beberapa orang yang menerima keberadaanku sebagai keluarga dan sahabatnya. Aku juga sama seperti manusia pada umumnya, aku bisa merasakan sedih, senang, kecewa, dan cinta…
            Pernah suatu ketika aku mulai merasakan perasaan yang sering disebut dengan cinta. Aku mempunyai beberapa sahabat yang meskipun kadang mereka membatasi diri mereka untuk dekat denganku tapi aku merasa sangat bahagia dan ketika salah satu dari sahabatku itu mulai sangat dekat denganku aku juga merasa nyaman bersamanya. Seorang sahabat yang sering membuatku tersenyum dengan candaannya dan juga bisa membuatku sedih ketika dia merasakan kegalauan yang diceritakannya. Entah mengapa aku mulai merasakan cinta kepadanya, sering kali aku terus ingin berada bersamanya, semua tentangnya mulai merasuk ke pikiranku. Aku mulai berusaha untuk bisa menyukai apa yang dia suka mulai dari warna yang dia suka, makanan yang dia suka sampai hal yang dia tidak sukai pun aku juga rela ingin merasakannya. Aku berbuat begitu dengan bermaksud agar aku mendapatkan perhatian yang lebih dan bisa membuatnya senang.

            Hari demi hari telah kulalui namun tidak sedikitpun usahaku menampakkan hasil. Dia hanya bersikap seperti biasanya. Tapi suatu hari ketika dia bercerita tentang seseorang yang membuatnya merasa nyaman aku mulai merasakan sedikit kecerahan di dalam jiwa. Katanya orang yang bisa membuat kita nyaman itu ketika dia bisa membuat pikiran kita tersenyum, membuat hati kita tersenyum meskipun bibir tidak membahasakan senyuman itu. Aku percaya jika yang telah kulakukan selama ini tidak sia-sia.

            Suatu hari aku tidak pernah bermimpi dan menyangka jika aku bisa jalan berdua dengan seorang wanita. Hari itu aku diajaknya untuk sekedar menemaninya membeli sebuah sepatu yang rencananya akan dipakai ke acara nikah keluarganya dan tentu saja saya juga diajak ikut bersamanya. Hari itu sangat cerah dan mengharuskanku menggunakan pakaian tebal berlengan panjang agar menutupi kulitku dari sengatan sinar matahari tapi itu tiada terasa panasnya ketika berada bersama orang yang kita cintai. Namun lain rasanya ketika panasnya kulit terasa di dalam tubuh maksudku hati. Mungkin aku sedikit cemburu ketika dia mendapat sebuah telepon ajakan makan tapi tetap aku ikut karena bagiku kami adalah sepasang orang yang tak terpisahkan.

            Di suatu tempat dimana seseorang yang mengajak itu kami tiba dan bukan hanya seseorang tapi beberapa orang yang saling mengenal, aku merasa bagaikan orang yang berada sendiri di dunia ini. Seperti biasanya bisikan orang yang menatapku sudah ku anggap hal yang biasa dan aku tetap berbesar hati menerimanya. Tiap orang yang menatapku sinis ku balas dengan senyuman. Aku hanya bisa terdiam dan sesekali tersenyum di tengah orang yang bercanda tanpa menghiraukan keberadaanku bahkan seorang sahabatku tidak begitu memperdulikanku.

            Setelah semua usai kami pulang dan seperti biasanya selepas merasakan kegembiraan sahabatku ini menceritakan kegembiraannya padaku tapi kali ini kegembiraan itu hanya kegembiraan untuknya bukan kegembiraan untukku ketika dia mengatakan jika dia sangat senang mempunyai seorang sahabat seperti aku karena berkat diriku semua perasaan sakit hatinya kepada seseorang bisa terobati dan ketika aku membahasakan perasaanku padanya itu hanya dianggap sebuah perkataan dan yang tak dapat ku sangka ketika selama ini seseoramg yang dia ceritakan padaku bukan diriku dan sungguh terasa sakit ketika aku mengetahui jika selama ini aku hanya sebagai orang yang tidak ada artinya.

            Bahkan aku pernah bertemu dengan orang yang membuatnya bahagia, aku hanya bisa terdiam memendam rasa sakit di hatiku ini. Ketika waktu itu, aku diperkenalkannya kepada seseorang yang dia maksud, walau terasa kecewa namun aku harus tetap tersenyum menyembunyikan kecewaku. Sesaat kemudian suasana berubah ketika orang yang dia banggakan tersebut ternyata juga hanya menganggapnya sebagai sahabat sama halnya yang dia rasakan kepadaku. Bahkan orang yang dia banggakan tersebut juga bercerita tentang pasangannya yang sudah lebih dulu berada di hatinya.

            Aku tau dan aku merasakan apa yang dirasakannya saat ini. Aku tidak ingin menyebut ini adalah sebuah karma atau sebuah kutukan atau kesialan dariku namun aku akan tetap bersabar dan menanti dan akan tetap setia menjadi seorang sahabat untuknya. Karena bagiku mempunyai seseorang yang bisa mengerti dan ingin berbagi denganku adalah suatu anugrah terindah dari tuhan. Aku akan tetap seperti ini hingga keajaiban itu datang kepada manusia albino seperti diriku ini.

           Terimakasih tuhan.. telah menciptakanku ke dunia ini dan juga telah menciptakan seorang sahabat yang ikhlas berbagi denganku.

Kisah ini hanya fiktif semata yang tercipta dari khayalan penulis, jika ada kesamaan, tempat, dan kisah mohon sangat dimaafkan.
Terimakasih.
           




Jumat, 20 Juni 2014

BUKAN HANYA SEKEDAR SEPASANG SAHABAT



            Kita itu adalah sepasang sahabat, kita selalu bersama meskipun kita masing-masing telah mempunyai kekasih. Cerita tentang pacarku maupun tentang pacarmu hampir semua telah terungkap. Kisah tentang bagaimana kamu memperlakukan pacarmu hingga bagaimana kamu memeluk pacarmu dari arah belakang pun telah kamu ceritakan padaku tapi semenjak kita sering tersakiti oleh pasangan aku mulai merasakan perasaan aneh kepadamu, aku merasa kasihan dengan semua apa yang telah dilihat mata ini dan apa yang didengar telinga ini tentang perlakuan pasanganmu terhadapmu. Bukan hanya itu saja, aku merasa jika aku sangat menyayangimu, bagiku kamu adalah seorang idola di mataku, kamu bagaikan seorang sahabat yang bisa mengerti segala apapun tentangku dan kamu juga merasakan apa yang menjadi penyebab sakit yang teramat sakit di dalam hatiku, mengapa tuhan menjadikan kita sebagai seorang sahabat yang mengalami kisah yang seperti ini? Adilkah semua ini untuk kami tuhan?

            Aku selalu bertanya kepada diriku mengapa semua ini terjadi? Haruskah tuhan mempertemukan kami dengan pasangan yang kami cintai namun berpaling dan menjalin cinta dengan pasangan kami sendiri? Yahh.. memang betul sebagian orang bingung dan bertanya apa maksud dari perkataanku.. memang sulit untuk dijelaskan namun kenyataannya pacarku kini berpaling dan menjalin cinta dengan pacar sahabatku sendiri.. dan sekarang aku dan sahabatku saling berdiam diri dalam malu bercampur kesedihan!!

            Pernah suatu ketika aku duduk dan bersandar pada bahu sahabatku, aku mengangkat wajahku sambil menatap wajahnya yang hanya terdiam dengan tatapan kosong menatap pohon yang jauh disana. Tanpa aku sadari aku meneteskan air mata, aku merasakan kesedihannya meskipun dia adalah seorang pria yang tidak mudah meneteskan air mata tapi aku yakin di dalam hatinya merasakan pilu yang teramat dalam.

            Masih dengan tatapan kosongnya, aku merasakan tangan kanannya merangkulku dan semakin mendekatkan tubuhku ke tubuhnya. Tangan kirinya pun menghapus air mataku tanpa sekalipun memandang ke arah wajahku. Ku tegakkan kepalaku menatap sejajar dengan wajahnya dan dia berbalik menatapku sambil kedua tangannya memegang pipiku yang penuh dengan tetesan air mata. Untuk pertama kalinya aku melihat senyumnya yang menyemangatiku.

            Entah apa yang ada di dalam pikiran kami, mungkin karena kami merasakan hal yang sama tapi ini tak seperti biasanya, jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya, mungkin karena pertama kalinya wajahku sedekat ini dengan wajahnya. Mungkin dia juga merasakan hal yang sama, aku merasa sangat legah dan nyaman, aku tersenyum dan dia semakin mendekatkan wajahnya padaku, tiba-tiba kesedihan itu sejenak hilang dan aku seketika menutup mata ketika bibirnya tepat menyentuh bibirku dengan lembut. Ciuman itu terasa sangat lama meskipun sebenarnya hanya sesingkat kata yang mengatakan “aku mencintaimu.” Sesaat setelah aku tersadar, aku merasa malu dan segera aku berdiri kemudian meningglkannya tanpa sepatah kata.

            Semenjak tragedi itu aku merasakan perasaan yang aneh, terkadang aku merasa malu dan sering tersenyum ketika mengingat hal itu. Terkadang juga aku merasa malu dan jengkel dengan sikapnya yang memperlakukanku dengan seenaknya. Kini aku merasa sedih, malu dan jengkel namun terkadang merindukan sahabatku itu.

            Suatu hari ketika aku menemuinya bermaksud untuk mengatakan kejengkelanku padanya tapi dia terlebih dahulu bertanya tentang apakah ada yang bisa menjamin apa yang telah dilakukan oleh mantan pasangan kita? Kita adalah sahabat jika ada perasaan suka mengapa bukan dari beberapa tahun yang lalu kita melakukan hal yang dianggap dosa terindah bagi seorang pasangan? Itu yang dikatakannya padaku.

            Sejenak aku terdiam kemudian dengan sedikit nada emosi aku juga bertanya padanya. Apakah sahabat itu harus sampai berciuman menempelkan bibirnya kepada sahabatnya..!!?? Apakah sahabat itu harus merusak persahabatannya dengan melampiaskan dendam kepada orang yang telah menyakitinya!!?? Lagi-lagi aku meneteskan air mata kemudian berbalik bermaksud untuk meninggalkannya namun lagi-lagi kedua tangannya mendekat dan memeluk tubuhku dari belakang, kini sangat terasa tubuhnya yang menempel pada bagian tubuhku dibelakang. Kurasakan tetesan air terjatuh tepat dipundakku, aku melirik wajahnya dan kulihat tetesan air mata keluar dari matanya yang tertutup. Apa yang sebenarnya terjadi tuhan? Aku mohon berikan aku penjelasan tentang semua ini tuhan!!

            Masih dalam dekapannya dia berbisik padaku dengan berkata “Kamu tidak pernah tahu jika selama ini aku bersedih bukan karena tersakiti oleh perasaan namun aku tersakiti oleh harapan,” dengan nada pelan dan tersedu dia melanjutkan “Aku selalu mengharap cintamu namun kau tetap mempertahankannya pada cinta yang lain, cinta yang telah mengkhianatimu.”

            Kata-kata itu seketika menghiangkan emosi dan kesedihanku bahkan membuat jantungku semakin berdebar. Aku berbalik mentapnya dan berkata “Tapi sahabat itu…..” belum sempat ucapanku selesai dia memelukku sambil ku letakkan dahiku tepat dengan dahinya. Matanya yang masih menyisakan air mata menatapku kemudian dia berkata “Aku tidak hanya ingin menjadi sahabatmu, aku tidak hanya ingin menjadi kekasihmu, aku ingin menjadi orang yang selalu berada disisimu hingga rambut ini memutih dan tubuh ini tidak dapat lagi melakukan apa-apa.”

            Mendengar ucapan itu aku merasa jika aku adalah seorang wanita yang sangat beruntung mempunyai sahabat yang akan menemaniku seumur hidup bahkan untuk selamanya.

            Kini aku dan sahabatku bukan hanya sekedar sepasang sahabat namun kami kini adalah sepasang ayah dan ibu dari anak-anak kami dan kini setiap saat aku dapat merasakan tiap sentuhan bibirnya yang lembut, hembusan nafasnya, tatapan matanya dan merasakan hangatnya pelukan dari tubuhnya. Tak ada yang salah dari ciuman seorang sahabat yang telah menajdi sahabat perjalanan hidup dunia dan akhirat.


NB: Cerita ini hanya cerita fiktif semata yang terlahir dari khayalan penulis.


Tantangan terdahsyat dan terkeren dalam menulis ketika kita mengisahkan peran berbeda gender dan berbeda usia. 

Salam Penulis.

Minggu, 13 April 2014

YANG TAK TERBAHASAKAN



            Aku teringat beberapa tahun yang lalu ketika pertama kalinya aku melihat dan mendengar suaramu, waktu itu kamu terlihat sangat manis dengan postur tubuh yang sedikit mungil dan rambut hitam serta wajah yang putih mulus membuatnya semakin tampan di mataku. Hingga saat ini kita sering kali bersama namun kamu tetap seperti yang dulu ku kenal, senang rasanya bisa mengenalmu.

             Aku adalah wanita yang sedikit berbeda dengan wanita pada umumnya, aku lebih nyaman ketika berpakaian dengan baju kaos lengan panjang, celana jeans yang tidak ketat. Aku juga tidak terbiaa dengan produk-produk yang menawarkan kecantikan wajah. Walaupun sering dibilang tomboy tapi aku adalah wanita muslim yang selalu memakai jilbab dengan gaya sederhana bukan bergaya ala-ala jilbab warna-warni yang di lilit, dilipat dan ditusuk dengan banyak pentul.  Bagiku yang penting bergaya bebas namun sesuai dengan wajah dan tubuhku membuatku nyaman dan tidak merasa tersiksa.

            Teringat suatu hari ketika aku merasa takut bahwa aku akan menyesal jika aku tidak mengatakan perasaanku padamu, tapi aku adalah seorang wanita dan tak mungkin rasanya jika aku mengatakan kepadamu. Saat itu aku mengatakan pada diriku sendiri bahwa aku menyesal atas pertemuan ini, aku merasa sedikit kecewa ketika aku mengetahui jika saat itu dia sudah mempunyai seseorang yang mengisi hatinya.

Aku tahu, kamu berpikir bahwa aku tidak seharusnya mencintaimu. Aku mencoba untuk menyembunyikannya, tapi tetap seperti itu.. rasa ini selalu muncul di dalam dadaku, rasa yang membuat bibirku sesekali tersenyum ketika melihat tingkahmu yang selalu ceria.  Senyuman bibirmu serta wajahmu yang polos bahkan masih dapat terlihat ketika aku menutup mata. Aku juga tahu perasaanmu padaku, tidak sedikit orang yang mengatakan jika aku dan kamu memiliki beberapa kesamaan bahkan di depan kita mereka berkata jika aku dan kamu itu serasi, semua orang pun merestui dan semua orang pun mengetahui jika diantara kita ada bahasa yang tak terucap, semua orang melihat jika tatapan ikhlas dan senyum ketulusan ini yang membahasakannya.

Mengapa jantung bodohku ini selalu berdebar? Mengapa ingatan tolol ini selalu memuat rekaman kenangan keseharianku denganmu? Mengapa bibir mungilku ini tersenyum ketika merasakan debaran jantungku? Aku heran namun juga merasa aneh sendiri, pernah beberapa kali aku merasakan jatuh cinta namun ini pertama kalinya aku tidak dapat menafsirkan sesuatu yang ada di dalam diriku. Apakah kamu juga merasakan hal yang sama? Atau hanya diriku yang merasakan hal ini?

Kita selalu membahasakan perasaan dengan cara bercanda di depan beberapa orang dengan mengumpamakan sesuatu atau dengan jelas mengumpamakan itu adalah kita namun hanya tampak senyum candaan dari kita. Aku tahu semua yang kau ucapkan bukanlah candaan dan kamu juga tahu akan hal itu.

Aku tahu dan aku takut bahwa aku akan menyesal jika aku tidak mengatakan itu tapi… aku katakan dari awal bahwa aku menyesal dengan pertemuan ini. Aku sesali bertemu denganmu disaat kamu telah menjadi miliknya. Mengapa tuhan mempertemukan kita disaat kita telah memiliki seseorang yang terlebih dahulu mengisi hati kita? Sering juga aku bertanya dalam hati tentang apa yang kamu pikirkan ketika aku mulai berpikir untuk bisa selalu bersamamu. Tapi sudahlah, biarkan ini menjadi rahasia antara aku dan kamu. Tetaplah seperti itu, bahagialah bersamanya dan aku juga akan bahagia bersamanya. Merasakan kebahagiaanmu juga bahagia untukku dan aku tahu kamu juga berpikir seperti itu.  Aku akan terus menggenggam erat kenangan dan perasaan ini itu adalah janji yang tak terbahasakan dariku untukmu.