Akhir-akhir ini setiap aku bertanya kamu jarang menjawab dan jarang pula kamu merespon apa perkataanku. Aku selalu bertanya pada diriku tentang bagaimana diriku di mata dan di hatimu saat ini? Apakah aku meragukan untukmu? Setelah sekian lama kita bersama apakah ada yang melebihi perhtianku padamu? Apakah ada seseorang yang membuatmu merasa nyaman berada disampingnya selain diriku? Dan apakah kamu ingin melepasku hanya untuk cinta sesaat yang merasuki pikiranmu? Semua dugaan dan kecemasanku hanya ku anggap sesuatu yang berlebihan bahkan aku sangat merasa bersalah dan berdosa kepadamu ketika aku melakukan tuduhan di dalam hati hanya kepadamu seseorang yang telah menjadi sepenggal dari kisah hidupku.
Awalnya
aku hanya merasa bersalah padamu karena tempo hari aku pernah mengabaikan
perasaanmu hanya karena aku ingin melihatmu bahagia bersama teman dan
lingkungan sekitarmu dan juga aku ingin membuatmu paham dan mengerti pentingnya
dirimu tanpa harus bergantung pada orang lain sekalipun itu adalah aku. Semua
itu memang sebuah kesalahan karena kamu salah menafsirkan semua itu dan
menganggapnya sebuah ketidakpedulianku padamu dan perlahan membuat perasaanmu
menjadi hilang padaku, itu katamu waktu itu. Aku berani bersumpah jika waktu
itu aku hanya ingin membuatmu keluar dari zona nyamanmu selama ini. Maaf jika
saat itu kamu salah menafsirkan maksudku.
Suatu
hari ketika kamu dekat dengan seorang pria yang kebetulan adalah sahabatmu yang
telah kamu kenal beberapa tahun yang lalu, aku sama sekali tidak cemburu ataupun
membatasimu dekat dengan pria manapun karena bagiku kepercayaan terbesarku ada
pada hatimu. Aku juga mengenal pria tersebut, dia pria yang baik, seorang yang
taat pada agama, dia juga cerdas dan juga setia pada pasangannya. Jadi apa
salahnya jika kamu dekat dengannya hanya untuk berteman dan belajar bersama
lagi pula dengan adanya satu orang wanita yang sering bersama kalian, wanita
itu juga merupakan sahabatmu dan membuatku semakin percaya dengan persahabatan
kalian dan juga membuatku sedikit legah karena bisa melihatmu mempunyai
sahabat.
Namun
seiring berjalannya waktu aku merasa jika ada sesuatu yang berbeda, aku melihat
kamu cemburu dengan kisah cinta para sahabatmu yang kisahnya bahagia tidak
sebahagia dan seromantis yang kamu jalani. Akhir-akhir ini kamu banyak menuntut
sesuatu dan janji dariku. Karena aku menyayangimu maka dengan segala macam cara
yang halal meskipun itu dengan cara yang menyedihkan aku akan berusaha
melakukan untukmu. Aku senang melihatmu tersenyum dan bercanda padaku. Tapi tetap
saja sifat kerasmu masih seperti yang dulu, sedikit tersinggung, emosi kemudian
ngambek tapi meskipun demikian aku masih takkan pernah menyerah meluluhkan
hatimu hingga kamu bisa kembali tersenyum.
Beberapa
hari yang lalu aku sedikit kecewa terhadapmu yang kurang meresponku hanya
karena sebuah chatting di sosial media, awalnya aku membiarkanmu karena aku
melihat kamu sangat senang dengan tawa gembira sambil memegang hp dan itu juga
membuatku senang karena akrabnya sahabatmu kepadamu. Tapi tahukah kamu apa yang
membuatku terluka saat ini? Bukan karena aku cemburu atau aku kurang
mendapatkan perhatian darimu tapi karena tanpa sengaja aku menemukan sebuah
chat yang dengan sengaja kamu sembunyikan di hp milikmu. Aku sempat heran
mengapa sebuah aplikasi terpisah sendiri dari kumpulan aplikasi di folder sosial media. Aku sedikit penasaran dan mulai
membuka satu persatu percakapanmu dan tanpa sengaja aku membaca sebuah chat
dari sahabat pria mu yang memanggilmu dengan kata sayang dan kamu juga
membalasnya dengan kata sayang, bagiku itu bukan masalah tapi entah mengapa
kamu ceritakan masalah pribadi kita padanya? Aku sangat kecewa karena kamu
mengatakan padanya jika kamu tidak menyayangiku lagi dan berniat untuk
meninggalkanku suatu saat nanti tanpa harus mengatakan padaku. Tahukah kamu
jika yang membuatku sangat terluka ketika sahabatmu itu mengungkapkan
perasaannya padamu yang dia katakana jika dia sangat nyaman berada di dekatmu
dan kamu juga menanggapi dengan bertanya kapan kamu mulai merasakannya? Kamu
juga berkata harus jaga diri kepadanya ketika pacar sahabatmu itu berada di
dekatnya dan kamu juga sempat mengatakan jika kamu harus jaga diri dan tidak
terlalu berharap padanya karena dia sudah punya pacar dan kamu takut menjadi
perusak hubungan diantara mereka tapi kata darinya yang menyuruhmu merasakan
hati kecilmu sepertinya dia memang serius mencintaimu. Aku mengambil kesimpuan
jika secara tidak langsung sahabatmu itu mengatakan perasaannya padamu dan
secara tidak langsung kamu menerimanya dengan semua perasaan yang dia rasa
namun kalian terikat oleh hubungan masing-masing oleh pacar kalian dan kalian
memutuskan untuk menjadi sahabat sampai salah satu atau kalian berdua melepaskan
pasangan kalian. Itu maksud kalian kan? Maaf tanpa sengaja aku membaca semua
privasi kalian, belum lagi sembuh luka ini lagi-lagi aku menemukan catatan
curhatan hatimu di sebuah folder konsep pesan di hp mu, kamu mengatakan jika
kamu diantara dua pilihan dan dihadapkan oleh kisah cinta yang menyakitkan.
Sekali lagi maaf telah membuka privasimu.
Sekarang
aku tidak heran ketika kamu dengan sembunyi-sembunyi chat dengannya setelah aku
berpura-pura mendekat kamu mengganti obrolan tersebut dengan aplikasi lainnya
dan aku tidak heran lagi ketika kamu membatasi kedatanganku ke tempatmu karena
mungkin saja juga ada kedatangan darinya, aku juga tidak heran ketika kamu
tiba-tiba paham agama dan menyuruhku lebih rajin beribadah karena kamu telah
belajar banyak darinya dan ingin aku menjadi cerminan darinya dan mungkin
bagimu imam yang baik yang sesuai dengan harapanmu adalah dia bukan seperti diriku
ini. Wajah dan tingkahku selalu baik-baik saja di hadapanmu namun hati ini
menangis ketika kamu selalu berkata ingin putus denganku dengan alasan hanya
sementara hanya untuk lebih fokus pada ujian akhirmu meskipun sebenarnya bukan
itu maksudmu dan semua lagu galau yang kamu putar sepertinya mengarah kepada
kisah kita yang harus mengakhiri semua ini dan kamu akan memulai yang baru
dengannya dan juga pertanyaanmu yang
selalu mengatakan jika seandainya bukan aku yang menjadi pasanganmu di
pernikahan nanti apakah aku akan bersedih? Jika manusia itu adalah manusia
normal pasti rasa sedih itu ada dan akan selalu membekas hingga akhir hayatnya.
Tahukah
kalian jika kalian menyakiti hati pasangan kalian yang telah memperjuangkan
kalian? Suatu saat nanti jika kita memang harus terpisah aku sudah mengetahui
akan seperti apa jadinya, aku hanya ingin mengatakan kalimat “Cukup tau saja”, seperti yang kau katakan ketika
kamu mengetahui perasaannya kepadamu. Namun bagiku yang terlanjur mengetahui
semua ini maka aku akan berusaha tetap tersenyum melihatmu bahagia. Aku
mencintaimu demi mencintai semua hal yang kamu cintai tapi tolong maafkan aku
jika suatu saat cintaku telah pergi disaat kamu kembali.
Cerita ini berasal dari curhatan
seorang teman penulis sebut saja namanya Si Hati yang kebetulan curhatannya ingin dituliskan
disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar