Hanya
karena sering diam bukan berarti aku tidak tau apa apa. Bisa jadi diamku itu pertanda
aku tau segalanya namun enggan bicara. Aku sering memilih diam daripada cerita.
Karena terkadang bercerita tidak bisa mengubah segalanya. Aku selalu berpura pura bodoh walau tau,
berpura pura bahagia walau sedih, berpura pura baik baik saja walau sakit.
Harus kuakui jika terkadang aku sering bertingkah kekanak
kanakan, kadang suka usil, kadang ceroboh, kadang suka nyasar, kadang pelupa, dan juga tidak bisa diam di
satu tempat. Tapi bagiku itu tidak
masalah jika itu bisa selalu membuatmu tersenyum bahagia dengan segala tingkah
laku ku yang mungkin saja bisa menjadikan hidupmu lebih berwarna.
Di dalam suatu hubungan baik itu persahabatan, kerja dan
cinta aku terkadang cerewet itu karena aku sayang dengan semua yang telah
menjadi bagian dalam hidupku. Terkadang aku egois namun bukan berarti aku tidak
humoris, sebagian orang berkata aku kayak bocah, biarlah yang penting apa
adanya dan tidak menghamba pada karakter yang bukan pada tempatnya. Harus kuakui
jika aku begitu mudah jatuh cinta dan terkadang bisa membuat orang memendam
rasa padaku namun percayalah jika aku ini setia, jika suatu hari pasanganku
berkata aku gampang marah maka bacalah ini dan percayalah jika kamu satu
satunya bagiku.
Sebagian orang yang telah mengenal diriku hampir tak ada yang
tidak pernah terkena kejahilanku. Ada yang terhibur tertawa meskipun tidak
menerima dan ada juga yang merasa karakternya dijatuhkan karena kejahilanku
namun tetap saja tetap tersenyum ikhlas memaafkan.
Hal yang terkadang aku benci dari diriku namun terkadang
aku tak menyadarinya yaitu sifatku yang mudah percaya dengan seseorang, aku
selalu berpikir positif hingga tak menyadari jika ada teman yang berniat jahat,
aku terlalu mudah untuk memaafkan seseorang yang jelas jelas menyakiti dan aku
sangat mudah suka sama seseorang tapi tetap saja hati ini hanya untuk dia yang
mampu membuatnya berbunga bunga.
Sebenarnya aku benci untuk mengakui jika aku sering
berusaha menjadi penyenang hati orang lain, meskipun aku tau jika akupun juga
butuh dibahagiakan oleh seseorang. Aku juga benci mengatakan jika aku selalu
mengalami mengagumi diam diam, mengagumi dari kejauhan dan mengagumi tanpa
mengatakan.
Jika aku suka dengan seseorang baik itu suka dalam artian
mengagumi, tertarik dengan tingkah lakunya atau bahkan aku lagi tau kalau dia suka tapi diam diam maka
aku akan sering cek hp berharap dia chat, sering lihat kontaknya atau sosmednya
sampai membuka foto nya, sering memberi kode
dengan tulis tulis status berharap dia koment atau chat walaupun ujung ujungnya
tidak di chat juga, kalau tidak tahan dengan cueknya dia maka apa boleh buat aku yang chat duluan
walaupun sebenarnya sudah janji sama diri sendiri untuk tidak chat duluan.
Dan jika sudah dalam percakapan chat, terkadang aku suka
chat yang panjang begitu pula dengan balasan chat yang panjang. Kalau aku balas
chat kamu singkat dan seadanya maafkan aku sebenarnya aku sedikit kurang
tertarik dengan kamu tapi jika aku tertarik sama kamu maka bersiaplah untuk
chat yang lama karena aku akan selalu mencari topik supaya pembicaraan kita
tidak berakhir dan jangan heran jika aku sering menggunakan emot atau sticker
dalam chat karena aku senangnya begitu tapi terkadang aku juga sedikit baper
dan menganggap orang itu cuek jika chat nya singkat tanpa sticker.
Suatu hari seorang teman bertanya entah itu serius atau
bercanda. Dia berkata, apa yang bisa membuatmu semangat? Dengan sendirinya
tanpa banyak berpikir aku menjawab, orang yang lagi aku suka, orang yang bahasa
tubuhnya merespon pandanganku, orang yang bikin nyaman walaupun status bukan
siapa siapa, dan orang yang sudah seenaknya bikin jatuh hati tapi sekarang
kabarnya entah dimana…
Disaat yang sama dia bertanya lagi sambil tertawa. Dia berkata,
kalau yang bisa membuatmu hilang semangat apa? Maka aku pun menjawab dengan
singkat, menunggu kelamaan, orang yang serba rempong dan orang yang disukai
yang tidak kunjung pekaa...
Memang aku humoris tapi dibalik itu aku orang yang
sedikit keras kepala. Aku tidak bisa dan tidak mau dipaksa, pantang menarik
kata kata yang telah terucap dan kadang gengsi minta maaf sama pasangan kalau
lagi ada sedikit masalah atau lagi berselisih paham.
Mungkin disaat
kesan pertama kali bertemu denganku aku terlihat judes tanpa kalian mengetahui
betapa hebohnya aku ini. Kalian tidak pernah tau jika aku terkadang mengamuk
sendiri jika kesusahan mencari barang yang aku lupa meskipun aku sendiri yang
menyimpan barang itu, kalian belum tau jika aku sering lupa nama jalan, arah,
tujuan tapi kadang ingat wujud tempatnya. Dan kalian juga harus tau jika aku
ini sedikit cerdas dalam membaca gelagat atau tingkah seseorang, entah mengapa
aku mempunyai insting dan firasat yang sangat kuat.
Aku dekat dengan
seseorang bukan karena ada maunya tapi kalau memang nyambung dan asik aku bisa
berteman baik. Aku orangnya tidak munafik, tidak pandai berbasa basi, bicaranya
blak blakan dan paling tidak suka mengubah suasana menjadi sulit dengan
berbohong.
Ditanya soal jodoh? I think jodoh itu tidak harus
sempurna tapi perhatiannya yang harus nyata, ketulusannya tanpa pura pura,
bagiku kejujuran tanpa dusta adalah segalanya, dan itu semua juga akan
kuberikan tanpa kamu minta. Tapi jangan sesekali membuatku kecewa karena mungkin
aku memang pemaaf namun beberapa kesalahan yang pernah dilakukan seseorang kadang
tiba tiba selalu teringat.
Jika kalian merasa ada sedikit kemiripan dengan kisah ini
maka sebaiknya kamu harus ingat jika kamu berhak membahagiakan dirimu sendiri,
jangan terus terusan jadi penyenang hati seseorang, jaga kesehatan jangan
sering insomnia cari tau tentang si dia, jangan sering bercermin, perbanyak
waktu bersama keluarga atau sahabat dan yang paling penting adalah jangan lupa
bahagia!
Sebagian kisah diatas
(hampir semuanya) adalah kenyataan dari pribadi sang penulis. Sesekali penulis menulis
yang nyata tanpa kisah fiksi boleh kan?