Suatu hari ketika hujan turun
membasahi bumi, Aku menatap setiap tetesan hujan itu dan aku merasakan seperti
telah mengalami hal ini, entah kapan dan dimana. Aku merasa jika ini hanya
sebuah dejavu tapi aku berusaha mengingat kembali dan ternyata ini bukanlah
sebuah dejavu. Ini nyata, aku pernah menatap hujan dengan posisi berdiri di
depan sebuah pintu namun itu bersama seseorang. Sesorang yang dulu pernah
mengisi hatiku, seseorang yang kini entah berada dimana.
Aku sedikit bisa tersenyum legah
setelah beberap hari ini merasakan gundah bercampur nestapa yang aku sendiri
tidak mengetahui sebab dan datangya darimana. Kini aku mengerti atas jawaban
semua itu, aku hanya merindukan seseorang yang terlupakan. Mungkin saja dia
juga merasakan hal yang sama ketika melihat tetesan hujan ini. Ingin ku
sampaikan sebuah kata untuknya melalui tulisan ini dan ini untukmu seseorang
yang pernah mengisi hatiku.
Aku
merasakan hatiku seperti dipenuhi oleh namamu
Setiap
tarikan nafasku terasa kesedihan yang mendalam
Setiap
hembusan nafasku terasa sebuah penyesalan
Dan
disetiap aku menutup mata selalu terbayang wajah dan bibirmu yang mungil
Aku
masih bisa merasakan suara dan nada bicaramu
Aku
juga masih bisa mengingat beberapa tingkahmu yang aneh
Tatapanmu
yang mengarah padaku selalu diiringi oleh senyuman
Ketika
aku menyadari tatapanmu kau selalu mengalihkan dan merasa malu sendiri
Kini
aku merindukan dirimu
Maaf
telah melupakanmu selama ini
Bertahun-tahun
lamanya kita tidak saling menatap dan berucap kata
Aku
yakin suatu saat nanti kita akan bertemu
Dan
disaat itulah jawaban atas nestapamu akan ku jawab
Mungkin saja aku adalah
satu-satunya orang yang tidak akan dia lupakan. Bukan karena wajahku tapi
karena tindakanku yang tiba-tiba meninggalkannya waktu itu. Bukan tanpa alasan
aku meninggalkannya namun ada satu hal yang tidak pernah tersampaikan dan sangat
sulit mengatakannya waktu itu.
Ketika aku bertemu lagi dengannya
akan ku sampaikan alasan dan jawaban atas nestapa yang dia rasakan. Namun jika
takdir berkata lain maka aku akan menuliskannya disini.
Buat
seseorang,
Maaf
telah membuatmu bersedih dan merasa nestapa, aku memutuskan mengakhiri hubungan
kita karena beberapa alasan. Waktu itu
aku merasa jika aku akan merusak persahabatanmu dengan sahabat-sahabatmu jika
suatu saat aku hanya ingin hari-hariku berdua denganmu. Waktu itu aku menjauh
dan sering menghindar darimu bukan karena aku tidak membutuhkan atau tidak suka
denganmu tapi aku hanya ingin membiarkanmu merasakan indahnya harimu jika suatu
saat tanpa diriku, aku hanya ingin itu sesaat namun kamu menganggapnya untuk
selamanya.
Suatu
hari aku pernah membuka dan membaca catatan di hanphone milikmu, kau
mengucapkan rasa syukur karena telah mendapatkan seseorang yang perhatian, baik
dan sayang padamu dan orang itu adalah aku. Tahukah kau jika saat itu aku
merasa sangat bahagia dan ku ucapkan janji di hati untuk akan terus bersamamu.
Ketika
aku berharap kau akan mengerti dengan maksudku dan mulai ingin kembali
menjalani hari bersamamu kau ternyata telah berdua dengannya, semua harapanku
jauh dari kenyataan, semua inginku, semua rasaku dan semua yang aku pikirkan
terasa kosong dan hampa.
Tanpa
ada kata perpisahan yang terucap dariku ataupun darimu kini kita tak lagi
bersama. Aku akan selalu bersedia menunggumu untuk menjalani hari-hariku hingga
usia senja menghampiriku dan aku sangat bersedia menjadi apapun yang engkau
minta selama nafasku masih berhembus. Itu semua akan kulakukan jika seandainya
orang yang pernah menjalin kasih denganmu bukanlah Sahabatku.
Tetaplah tersenyum, semoga kau
merindukanku disana.
Pengakuan seorang teman Pria > 20
tahun yang namanya Hendri tidak ingin disebutkan.
Aw, this was an extremely good post. Finding the time and actual effort to produce a great article… but what can I say…
BalasHapusI hesitate a lot and never seem to get nearly anything done.
My homepage golf swing tips advanced
hmm so sweet kata - katanya jadi terharu
BalasHapus