ini berbeda rasanya dengan waktu itu, kita memang sudah saling mengenal satu sama lain tapi akhir-akhir ini entah mengapa tiap ada Dia saya selalu ingin terdiam dan menatapnya saja?, ketika Dia menatapku saya merasa malu dan ini tidak pernah terjadi sebelumnya, saya tidak pernah memahami rasa ini sampai akhirnya Dia menghilang entah kemana dan tidak pernah ada kabar serta tak pernah bercerita sebelumnya bahwa Dia akan pergi .
Pertama kali saya melihatnya disebuah toko yang hanya menjual sepatu wanita, entah apa yang saya pikirkan saat itu tiba-tiba sambil berjalan saya berbalik ke arah toko sepatu itu yang tepat berada di arah jam 10, sambil mengedipkan kedua mata secara perlahan dan juga dengan bibir sedikit mirip dengan pose bersiul saya pun melihat seorang wanita berambut panjang serta mengenakan baju berwarna kuning dengan celana berwarna hitam yang kebetulan saat itu juga melihat ke arah saya, setelah berjalan melewati toko itu saya merasa jika saat terakhir sebelum tembok ujung toko itu Dia tersenyum padaku, sedikit penasaran saya pun mencoba berbalik arah dan ingin memastikan sekali lagi apakah memang betul senyum itu untuk saya, mungkin itu hanya perasaanku saja atau kebetulan saja wanita itu tersenyum, saat berbalik saya kaget tiba-tiba wanita itu tepat berhadapan dengan saya dan tidak salah lagi senyuman langsung yang berada dihadapan saya persis dengan senyum yang tadi hanya sekilas itu, dalam hati saya berkata, mengapa saat berbalik tadi saya tidak terburu-buru atau berlari secepat mungkin, agar saat itu saya menabraknya dan membuatnya jatuh, mungkin saja saya bisa membantunya berdiri dan berbicara lebih jauh padanya. Sambil menatapnya yang tersenyum dia mengatakan sesuatu tapi saya hanya tersenyum dan membiarkannya melewatiku, itulah pertama kali saya melihatnya .
Beberapa minggu setelah itu, saya melihatnya lagi dan saat itu saya melihatnya disebuah taman yang berada di kampus saya, dari kejauhan saya melihatnya duduk bersama teman-temannya tapi ternyata itu bukan temannya, mereka pergi meninggalkannya yaang duduk sendiri di taman, saya tersenyum membayangkan ini seperti kisah film india saja, saat saya mendekatinya tiba-tiba sekumpulan orang tadi pasti mendekat dan menjadi penari latar, itu hanya khayalanku saja.. saya yang saat itu memakai baju kemeja hitam dengan celana berwarna hitam lengkap dengan sepatu hitam dan kebetulan dia juga memakai pakaian yang sama dengan saya, rambutnya yang panjang di ikat dan sedikit poni untuk rambutnya dibagian depan, saat itulah saya berjalan dan duduk di dekatnya serta berbicara dengannya, saya pun mengenalnya dengan sangat baik dan kami pun menjadi seperti sudah saling mengenal di kehidupan sebelumnya .
Dia bagaikan salah satu pejuang yang hebat bagi saya, Dia memang sedikit lebih dulu terlahir di dunia ini dibanding saya tapi tetap saja Dia bisa menempatkan dirinya dimanapun dan kepada siapapun, sesekali bahkan sering saya bercerita tentang kehidupan saya, tentang keluarga saya bahkan tentang orang-orang yang saya suka. Jika saya menyukai seorang wanita maka saya akan bercerita padanya dan meminta pendapat serta pandangannya, tapi Dia sering saja mengejek seolah-olah tidak setuju dengan orang yang saya suka, bahkan saya pernah beranggapan jika saya ini hanya anak kecil dimatanya .
Sudah lama kami saling mengenal, hari-hari kami lalui dan kami pun tetap saja masih sering bertemu, saya pernah melukai perasaannya disaat saya menanyakan tentang Pria yang dia sukai, saat itu Dia hanya terdiam, matanya seakan sedih tapi Dia tersenyum sambil mengacak-acak rambut saya, saya mengerti jika Dia tidak ingin ditanyakan tentang ini maka saya pun meminta maaf, itulah saat saya membuatnya merasa sedih .
Beberapa hari saya tidak menemuinya dengan alasan ingin membuatnya tenang, waktu itu tanpa meminta pendapat dari Dia saya mempunyai seorang pacar yang saat ini dapat membuat saya senang dan saya pun juga merasa jika pacar saya ini bisa menjadi tempat berbagi cerita. Sudah berbulan-bulan saya tidak bertemu lagi dengan Dia, saya berpikir mungkin saja Dia juga suah menemukan orang yang bisa mendamaikan hatinya, saya sedikit merasa senang jika memang demikian tapi saya juga merasa sedikit sedih ketika tiap hari tidak bercerita padanya .
Sore itu saya dan pacar saya berjalan disebuah koridor kampus tiba-tiba di sebuah aula yang cukup luas itu saya melihatnya, selama ini saya memang jarang dan bahkan tidak pernah bertmu lagi dengannya karena Dia menjadi pelatih tari yang kebetulan sore itu dia melatih sekumpulan wanita, senang rasanya melihatnya dalam keadaan baik-baik saja .
Di hari berikutnya saya dengan sengaja ingin bertemu dengannya di aula tersebut dan kami pun bertemu serta bercerita sangat lama, sempat juga saya bertanya padanya jika ternyata Dia itu pintar menari dan tidak pernah menceritakannya pada saya, seperti biasanya saya pun bercerita tentang wanita yang ku suka dan saya pun bercerita tentang pacar saya, kali ini Dia tidak lagi mengejek bahkan kali ini Dia memberiku semangat karena katanya saya ini adalah Pria maka tidak mungkin jika bukan saya yang memulainya, saya juga berjanji padanya jika suatu saat kami akan bercerita bersama pacar saya, lagi-lagi Dia hanya tersenyum dan di tempelkan jempolnya tepat di dahiku sambil berkata okeh.. saat menatap matanya saya tidak bisa menjawab apa yang Dia rasakan, sungguh aneh .
Tiap ada kesempatan saya menyempatkan diri untuk menemuinya, tapi entah mengapa saat saya menatapnya dari kejauhan tiba-tiba saja saya tersenyum, waktu itu tiba-tiba Dia menyadari tatapan saya dan juga membalas senyuman saya, mengapa tatapan dan senyumannya itu terasa berbeda??. Juga pada waktu bercerita saya tidak dapat berbicara banyak, hanya hanya ingin terdiam dan menatapnya saja tetapi ketika Dia menyadari tatapan saya dan berbalik menatap maka entah mengapa saya pun merasa sangat malu, bagaikan tidak pernah mengenalnya saja .
Saya tidak ingin mengingkari janji saya kepadanya maka padaa sore itu di tempat Dia menari, saya dan pacar saya datang menemuinya dan kami pun bercerita, sore itu sangat aneh saya yang biasanya memulai pembicaraan tiba-tiba merasa kaku dan Dia juga sedikit kelihatan lelah maka cerita kami sore itu hanya cerita yang biasa-biasa saja dan sempat Dia berkata kepada pacar saya tentang dirinya yang tidak akan pernah memulai segala sesuatu meskipun itu harus menyakitkan karena Dia adalah wanita, saya pun tersenyum mendengar perkataannya dan belum pernah mengetahui arti dari perkataannya tersebut .
Teringat saat terakhir bertemu dengannya di malam hari tepat disaat hujan, waktu itu saya berteduh di sebuah halte yang kosong dan waktu itu dia juga berada disana, bagaikan orang yang tidak saling kenal kami duduk berdua menatap pohon yang berada di depan kami, kami sama-sama mengetahui bahwa kami ini berdekatan tapi entah tak ada yang ingin memulai pembicaraan ini, saya memulai bukan dengan suara ataupun tatapan dengan senyuman tapi dengan memegang tangannya yang berada tepat disamping tangan saya, masih menatap pohon itu saya berkata “saya adalah Pria maka saya yang memulai duluan”, lagi-lagi dengan senyumnya Dia mengacak-acak rambut saya sambil berkata “kamu telah memahami hatimu, tapi belum bisa merasakan hatimu” .
Saya sempat berpikir mungkin Dia adalah hantu tapi mengapa semua oraang melihatnya?, saya sempat berpikir mungkin Dia adalah wanita dari masa depan tapi mengapa Dia tidak mengatakan pada saya jika kesialan akan terjadi pada saya??.
Sampai pada waktu ini saya mengetahui jika pacar saya yang selama berbulan-bulan bersama dengan saya ternyata hanya menjadikan saya pelampiasan rindunya pada pacarnya yang jauh disana karena pacarnya telah kembali dari tempat yang jauh maka kami pun tidak bersama lagi, sekarang saya pun sendiri tapi setiap hari saya mencari Dia dan tetap saja saya tidak bisa menemukannya .
Saya merasa sangat sedih dan saya sangat menyesal, Mengapa saya tidak pernah tahu bahwa Itu Dia?, mengapa saya tidak bisa melihat ketika Itu tepat di depan saya, Itu di samping saya selama ini?. Tapi mengapa baru sekarang saya bisa melihat Itu “cinta” ..
Saya hanya ingin bertemu dengannya walau hanya sehari saya akan merasa itu adalah hari terindah dalam hidup saya..
Saya berharap penulis cerita saya dan Dia ini mempertemukan saya lagi dengan Dia dicerita selanjutnya..
Saya berharap penulis cerita saya dan Dia ini mempertemukan saya lagi dengan Dia dicerita selanjutnya..
Cerita ini adalah fiktif belaka, jika ada kesamaan tempat atau kejadian itu diluar dugaan penulis.. terimakasih.
good story
BalasHapusso sweet banget ceritanya ... aaaaa :'(
BalasHapussedihnya...terharu begete
BalasHapus