Teringat saat itu Langit pun buang air dengan deras, di depan pintu saya pun dengan pose jongkok memegang dagu sambil menghitung menatap air berjatuhan, di dalam hati saya mengucapkan apa yang ku khayalkan (memang apa yang di khayalkan??) saya berkhayal tentang masa depan yang tak ku tau jadi apa saya kalau sudah besar nanti tapi ngomong” saya ini sudah besar dan sampai saat ini saya masih tetap begini dan begini ..
Ketika langit mulai menjepret dengan blitchnya yang silau (kilat) masih dengan pose memegang dagu saya mulai bosan duduk termenung maka ku putuskan pacarku untuk tidur dan tiba” ketika ingin tidur saya teringat sesuatu, yah.. sesuatu itu .. ternyata dan ternyata sepatu itu.. sepatu yang berwarna abu-abu dengan tali berwarna hitam terlihat sangat keren di atas pagar yang berwarna hitam dan ajaibnya bisa mengeluarkan air, aakkhh.. ternyata sepatuku yang ku jemur dari tadi pagi basah kusup karena hujan, basah, basah, basah, sekali lagi basah ..
Karena saya orangnya baik hati maka tanpa penyesalan ku biarkan saja sepatuku mandi dengan puas (tapi dalam hati sakit terasaa..), karena hujan banyak hal yang tak terlaksana dan jam terbang pun tertunda perasaan pun selalu mau berada di tempat boker bobo ^_^, hal yang tak terlaksana itu seperti mencuci, mandi, biasa juga malas ke kampus dll, waktu itu saya teringat saat masih maba alias mahasiswa bau baru saat itu musim hujan bertepatan dengan pembunuhan pengkaderan dan selama 3 hari pengkaderan saya.. iyaa memang saya tidak mandi dan gosok gigi . hahaha…
Sekarang saya tidak memegang dagu lagi karena saya sedang memegang hape dan dengan kecepatan 3km/jam jari” ini dengan lancar mengetik sms, sms nya untuk seorang gadis yang statusnya belum jadi istriku, tidak usah di sebut apa isi smsku (tak penting untuk pmbaca), setelah curhat tentang hujan bukannya di beri motivasi atau semangat tapi di caci maki, di siksa, di setrika dan di gunting (ini pacar atau majikan??), yang benarnya saya di semprot marah dulu baru di ketawai (serasa ingin mencongkel pipinya) .
Dalam suasana yang seperti ini bagusnya bikin video klip karena hujan mendukung apalagi ada efek cahaya alami dari petir, bagusnya video klip nya saya menelpon pacar saya dan mengatakan ‘saya mau menikah dengan kamu sayang’ dan ku tau jawaban si mak lampir pacarku pasti dia bilang ‘gila, sinting, apa mau di makan kalau sama kamu??’ disini letak puncak video klipnya dengan lagu alosi ri polo dua sampai ku mati yang di bawakan band nano, sambil memegang hape ceritanya saya melemparkannya dan dengan rasa menyesal saya berlari di tengah jalan sambil kehujanan memegang rambut yang panjang ini kemudian berlutut memukul aspal, ketika ku berdiri maka kilat menyambarku dan memberi kekuatan super, saat itu pula saya bisa terbang dan menjadi manusia petir (cop cip tidak nyambung) , namanya juga khayalan membuat video klip . huhhuiii….
Masih seputaran hujan (bahasa monyetnya hujan apa yah??), apa ramalan cuaca itu selalu benar yah??, perasaan di Koran cuaca berawan tapi kenapa tetap bocor dan hujan, daripada berpusing” mending kembali tidur lebih dalam lebih dalam …
Kalo langit buang ait besar kek apa ya?
BalasHapusmungkin ee' itik yang berjatuhan hehehe... :47:
BalasHapus